CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK PART6

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK PART6

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK PART6, Hasrat-Bispak01 "Aaah…", saya menjerit takut waktu tiba-tiba badanku terangkut, rupanya Wawan memanggul ke-2  pahaku di atas pundaknya, serta ke-2  betisku yang terjuntai menekuk ke bawah ini melekat di punggung Wawan.

Saya lebih gak punya daya. Dengan tangan kiriku yang melingkar di leher pak Bijakin yang berdiri di samping kiriku, tangan kananku yang melingkar di leher Suwito yang berdiri di sisi kananku, dan ke-2  pahaku yang dipanggul Wawan di pundak kanan dan kirinya, saya tidak dapat ke mana-mana kembali.

Kengerian sedikit menerpaku di saat saya sadari badanku melayang-layang cukuplah tinggi dari lantai, manalagi dalam status sesuai ini mereka bawa badanku keluar kamarku, selalu keluar hingga sampai ke arah tempat jemuran busana.

Tetapi yang sangat membuatku cemas ialah kepala Wawan yang berada di ke-2  pahaku yang terbuka, dan yang jelas paras Wawan menghadap langsung pada bibir vaginaku, begitu dekat. Sebuah jilatan yang telah dilakukan Wawan mengawali pembantaian kepada diriku, serta saya menggeliang kurang kuat gara-gara tingkah Wawan ini.

"Wan… jangan… angghhhk…", saya coba meminta, tetapi saya harus melenguh saat Wawan kembali memagut bibir vaginaku yang terpancang di hadapannya, dan badanku melafalkanng bagus tidak dapat kukendalikan kembali.

Belumlah cukup siksaan kesenangan yang kualami, pak Berbudiin dan Suwito memperbanyak pasienanku. Mereka menyibak bra yang membuntel payudaraku, lalu nyaris berbarengan mereka menyesap ke-2  puting payudaraku yang berada pada hadapan mereka. Saya mulai tidak sanggup terima semua rangsangan ini, badanku mengulet dan mengartikulasikanng tidak bisa kukendalikan kembali.

"Mmmhh… udaaah…", saya mengesah dan meminta.

Tidak ada jawaban pada mereka atau sinyal tanda mereka pengin dengerin permintaanku. Mereka bertiga terus memikat ke-2  puting payudaraku, pula bibir dan lubang vaginaku. Saya mulai teraniaya dalam keasyikan ini, hasratku telah naik tidak karuan, dan rasa panas mulai menjalari sekujur badanku.

"Ngghh… sudaah… mmhh… hentikaaan… aunghhh…", saya meminta serta merengek-rengek pada lenguhan dan rintihanku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK PART6

Tetapi betul-betul salahku  sich, kelihatannya sakit hati tiga pejantan ini sangat besar selesai saya berkali kali menarik serta memancing gairah mereka sepanjang hari ini. Mereka sekalipun tidak mempedulikan permintaanku dan dengan kejam mereka selalu menyiksaku.

Saya sudah tidak kuat kembali. Pinggangku meliuk dan meliuk, kepalaku hingga terdongak gara-gara enaknya rangsangan bertubi tubi yang menimpa badanku ini. Lantaran status badanku yang semacam ini, kepalaku jadi terjuntai ke bawah, serta rambutku yang terurai ini tersentak sentak ikuti pergerakan badanku.

Tau-tau mereka bertiga bersama-sama menyudahi perbuatan mereka, tetapi mereka membebaskan badanku masih melayang-layang tinggi di bahu mereka. Saya mengesah perlahan-lahan, dalam hati saya berasa sedih lantaran nikmat yang menimpaku ini jadi redup sewaktu mereka stop demikian saja sebagai berikut.

Namun saya cuman diam, saya gak ingin berbicara apa apa, minta atau melakukan perbuatan apa saja, walau diam diam saya nikmati tersisa sisa pergolakan hasrat yang menimpa badanku.

"Non Eliza pengin turun?", bertanya Wawan sembari meniup bibir vaginaku.

"I… iyaa…", jawabku dengan merengek-rengek dan saya sedikit menggoyang goyangkan pinggulku buat menjauhkan bibir vaginaku dari tiupan Wawan.

"Wan…", saya kembali merengek-rengek pada Wawan.

Dengan ke-2  betisku yang melekat di punggung Wawan, serta ke-2  pahaku yang menjepit kepala Wawan, pergerakanku benar-benar tak bermanfaat. Apa saja yang kulakukan, bibir vaginaku masih ada pada hadapan muka Wawan yang sampai hati melanjutkan tingkahnya itu.

"Terus apa tanggung-jawab non tadi telah membuat kita kita tegangan tinggi waktu saksikan non di kamar tadi siang?", bertanya Suwito yang lantas menyesap puting payudaraku yang berada di hadapannya sampai saya menggeliang dan menyebutng kurang kuat.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Enggh… maaf deh… tapi… kalian kok kurang ajar sich… kalian itu ngintip saya, kok justru saya yang diperintah tanggung-jawab?? Semestinya kan saya yang geram??", dari meminta sekarang saya jadi protes dengan geram sembari meredam nafsuku saat lagi Wawan dan Suwito repot menyerbu wilayah wilayah peka pada badanku ini.

Dengar omelanku, Wawan serta Suwito menyudahi gempuran mereka, dan mereka sama sama berpandangan sesaat.

Saya sendiri memandang geram dari mereka, tapi saya tidak dapat lakukan perbuatan apa saja saat badanku masih melayang-layang seperti berikut dengan ke-2  tangan serta kakiku yang ada dalam kekuasaan mereka.

"Wah tak mau tahu, dasarnya non Eliza mesti tanggung-jawab. Lagian non Eliza telah membuat kita kita ngaceng berkali kali tanpa ada hasil sejak mulai pagi", kata Wawan lalu kembali memagut bibir vaginaku.

"Engghkk… ngghh…", saya melenguh kenikmatan karena siksaan Wawan ini dan pinggangku kembali meliuk sampai perutku terangkut tinggi.

Saya pengin meronta, saya pengin meminta biar mereka melepaskanku ini hari saja, sebab saya tidak pengin pada situasi lemas waktu terima telpon Andy malam nanti. Saya mau nikmati waktu saat mengobrol dengan Andy tanpa siksaan rasa pegal maupun mengangut gara-gara kecapekan.

Tetapi tidak lama kemudian saya telah tidak dapat kembali berpikir tenang. Saya mengesah rintih kesenangan sewaktu ke-2  pergelangan tanganku dicengkam oleh pak Bijaksanain serta Suwito, serta tangan mereka yang satunya mereka pakai buat meraba serta membelai perutku, sedang mereka berdua kembali mengulum puting puting payudaraku.

Semuanya ini masih ditambahkan tingkah Wawan yang meraba raba ke-2  pahaku yang terpangku di pundaknya ini dengan ke-2  tangannya. Anyar kesempatan ini mereka bertiga menyiksaku dengan sesadis ini. Semua kesan keasyikan yang kurasakan ini sangat dahsyat dan mengacak pikiranku.

Selanjutnya saya menunjuk nikmati saat saat jadi bulan bulanan tiga pejantan ini, serta saya cuma dapat mengharapkan malam nanti saya masih lumayan kuat buat terima telephone Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Badanku mengartikulasikanng berulang-kali, pinggangku meliuk serta meliuk sangking nikmatnya rasa nikmat yang kuterima ini. Tidak dapat kutahan kembali, saya harus berserah alami orgasme.

Saya melenguh sejadi jadi serta mengulet top melepas luapan liar ini, dan sekali ini tidaklah ada satu juga pada mereka yang ingin mengampuniku kendati pun saya meminta seperti apa saja.

Sampai sekali ini mereka semakin memperhebat siksaan mereka padaku. Saya rasakan lidah Wawan menyerang masuk isi lubang vaginaku, dan itu tetap ditambahkan bibir Wawan yang memagut bibir vaginaku dengan liar.

"Aaahh… ooooh… Waaan…", sebuah cucupan yang benar-benar kuat oleh Wawan pada bibir vaginaku membuatku menjerit kenikmatan.

Rasanya tiap-tiap kaitan tulang di seluruhnya badanku lepas saat saya harus melafalkanng istimewa karena tingkah Wawan ini. Ke-2  betisku melekat kuat di punggung Wawan, mengakibatkan lututku telah tak dapat kutekuk kembali.

Ke-2  tanganku yang melingkar di leher pak Bijakin serta Suwito gak lepas meskipun saya mengulet seperti apa saja. Mereka mengamankan ke-2  pergelangan tanganku di muka dada mereka masing-masing dan tangan mereka yang satunya seperti tidak pernah suntuk mainkan ke-2  payudaraku.

Dengan gerak badan yang terhenti semacam ini, saya terasa tidak mempunyai daya bahkan juga sekedar utk melepaskan luapan orgasmeku. Tetapi diam diam saya justru sangat puas diberlakukan seperti berikut oleh mereka, serta saya begitu nikmati ketidak memiliki dayaanku ini.

VII. Pembantaian Itu Bersambung

"Telah dong… turunin saya ya…", saya meminta serta merengek-rengek dari mereka dengan napas yang terengah.

"Aanggkkh…", saya melenguh sejadi jadi waktu jawaban yang kuterima yaitu pagutan Wawan di bibir vaginaku.

Tetapi cuman sekejap saja, Wawan udah menyudahi pagutannya. Dan dia turunkan ke-2  kakiku dari pangkuan pundaknya, membiarkanku bergantung lemas dengan ke-2  tanganku yang masih tetap melingkar di leher pak Bijakin dan Suwito, dan ke-2  pergelangan tanganku yang selalu terkunci di muka dada mereka.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK PART6

Saya memandang Wawan ketujuan pintu yang batasi sisi dalam serta luar di lantai dua rumahku ini, serta dia ambil kunci pintu yang menempel di lubang kunci sisi dalam pintu itu, lalu menempatkan kunci itu pada sisi luarnya.

Selanjutnya Wawan tutup serta mengamankan pintu itu, lalu dia masukkan kunci pintu itu dalam kantong celananya, sekalian menyaksikanku dengan senyuman penuh cibiran, seakan ingin mengucapkan kalaupun sekali ini saya tidak mungkin lolos.

Tau-tau saya kaget karena saya sadari sebuah hal. Bukan masalah saya sudah tidak barangkali dapat larikan diri, karena saya telah memahami kalau saya usaha lari ke bawah, kelanjutannnya di bawah kelak saya harus terkepung kembali oleh mereka dari 2 arah serta dapat selekasnya ketangkap kembali oleh mereka.

Yang kumaksud ialah, kenapa mereka menunjuk tempat jemuran busana ini untuk tempat sebagai menggasak diriku? Di lokasi yang sangatlah terbuka ini, bagaimana bila kelak rintihan dan lenguhanku sampai kedengar oleh orang yang melalui di jalan depan rumahku? Atau, bagaimana bila kami sampai nampak oleh tetangga di muka rumahku yang tanpa ada menyengaja memandang menjurus rumahku?

"Wan… tak boleh di sini dong… di kamar saja ya…", saya mulai merengek-rengek.

"Agar non dapat lari?", bertanya Wawan dengan suara menghina.

"Nggak… bukan begitu Wan… saya takut bila di sini kelak suaraku kedengar orang di muka gimana… Iya dech saya janji tidak akan lari kembali", saya usaha meminta dengan suara memelas.

"Ya kalaupun begitu non tidak boleh bernada, mudah kan?", jawab Wawan sesenang hati, serta dia mulai dekatiku.

Saya memandang Wawan sembari menempatkan muka cemberut, namun selang berapa saat badanku melafalkanng sewaktu ke-2  payudaraku udah kembali diremas remas oleh pak Berbudiin serta Suwito.

"Eeh… mmmhh…", saya mendesah dan mengulet, di antara kesenangan serta kesakitan.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Wawan terus merapat, serta sekarang penglihatanku berubah mengarah di penis Wawan itu telah tegak mengacungkan itu, yang telah siap untuk mengeduk serta memerkosa lubang vaginaku.

Di saat Wawan udah membungkuk di hadapanku dan ke-2  pahaku yang kurapatkan mulai sejak barusan ini diperenggang olehnya, saya menggigit bibir dan pejamkan mataku, siap-siap mengikhlaskan lubang vaginaku ini terima tusukan biadab dari penis gagah Wawan itu.

"Mmm…", saya mengesah perlahan di saat kurasakan bibirku ini di cium halus, serta saya selalu pejamkan mataku.

Kecupan Wawan ini demikian mesra. Membikin jantungku berdetak kuat.

"Mmmhh…", saya kembali mengesah saat kurasakan sebuah jemari tangan tercelup masuk ke lubang vaginaku.

Jemari tangan yang nakal itu mulai mengeduk lubang vaginaku. Ditambah lagi remasan remasan halus pada ke-2  payudaraku oleh pak Berbudiin serta Suwito,  kecupan mesra Wawan yang saat ini udah beralih menjadi pagutan penuh hasrat pada bibirku, seluruhnya membuatku mulai menderita dalam birahi.

Ke-2  lututku ibaratnya lemas. Bila waktu ini ke-2  tanganku tak melingkar di leher ke-2  pejantan yang ada di sebelah kanan dan kiriku ini, ke-2  kakiku ini jelas gak bisa menyokong badanku. Saya kembali rapatkan ke-2  pahaku, coba meredam derasnya laporkan jemari tangan Wawan yang mengundang rasa nyeri pada lubang vaginaku.

Sedangkan saya terus mengerang terhenti saat lagi bibirku lagi dipagut Wawan semacam ini, serta napasku mulai habis. Saya makin teraniaya dalam kepuasan ini. Saya gak dapat meronta, badanku rasanya begitu lemas, tenagaku musnah tidak tahu ke mana.

Saya buka mataku, memandang Wawan dengan sayu, coba menggelengkan kepalaku, mengharapkan dia mengetahui kodeku bila saya sudah memulai menanggung derita karena kekurangan napas. Tetapi Wawan jadi meningkatkan siksaan ini. Saya merasai lidah Wawan melesak masuk ke mulutku, serta reflek saya membalasnya, sampai lidah kami sama-sama bertaut.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK PART6

Seterusnya, Wawan dengan kuat mengisap mulutku, menghirup serta mencucup air ludah dalam mulutku ini. Saya sudah tidak dapat bernafas kembali lantaran luapan birahi yang menerpa diriku ini semisal menyumpal dadaku.

"Oooh…", saya menyambat lega saat pada akhirnya Wawan melepas pagutannya selesai senang menyesap seluruh air ludah di mulutku ini.

Napasku terengah-engah gak karuan sehabis barusan saya lumayan lama kekurangan napas. Saya usaha mengontrol napasku ini, tetapi cubitan nakal Suwito di puting kanan payudaraku ini membuat napasku kembali mengincar.

Dan waktu pak Bijaksanain meremas kuat payudara kiriku, dan menyeruput puting payudaraku itu dengan sekeras kuatnya, saya mendesah kesenangan nikmati seluruh cumbuan mereka ini.

"Aauw…", saya kembali mengeluhkan di saat Wawan dengan sesenang hati mengambil jemari tangannya yang mulai sejak barusan direndam celup ke lubang vaginaku.

‘Waan… memasukkan lagi…', saya menjerit dalam hatiku.

Saya sedih. Saya tidak ingin jemari tangan yang nakal itu keluar dari dalam lubang vaginaku. Saya ingin meminta pada Wawan supaya dia pengin masukkan jemari tangannya kembali, atau malahan masukkan penis perkasanya itu ke lubang vaginaku.

Tetapi saya masih lumayan sadar untuk mengawasi harga diriku jadi nona majikan mereka. Karenanya saya mau tak mau diam serta pejamkan mataku, sembari mengharapkan mudah-mudahan Wawan lekas menarik lubang vaginaku kembali.

"Mmmhh…", saya melenguh lambat waktu rasakan suatu yang tebal, hangat serta basah tekan bibir vaginaku.

Saya membuka lagi mataku. Rupanya kini Wawan sedang berjongkok di depanku dan menjilat-jilati bibir vaginaku. Ternyata Wawan masih mau permainkanku, menganiaya diriku yang telah terbenam dalam pergolakan birahiku ini.

Selanjutnya Wawan memegang ke-2  pahaku, lalu dia memagut bibir vaginaku. Saya mengesah kesenangan, badanku kembali mengulet, kurasakan cairan cintaku kembali meluluh.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Serta kesan yang menakjubkan menimpa diriku saat tau-tau Suwito menyergap dan memagut bibirku, dan pak Bijakin yang masih juga menyusu di puting kiri payudaraku, saat ini pun meremasi payudaraku yang satunya, yang pernah tidak bekerja karena ditinggal oleh Suwito yang saat ini repot melumat habis bibirku.

"Mmmh… mmm…", saya mendesah nikmat gara-gara cumbuan bertubi tubi yang sedang dilakukan tiga pejantanku ini, dan saya cuma dapat mengguman tidak terang karena bibirku yang dipagut dengan garang oleh Suwito.

Seakan seluruhnya belumlah cukup, saat ini Wawan kembali menusukkan lidahnya ke lubang vaginaku. Lidah itu merayu lubang vaginaku dengan nakal sekali, meliuk liuk ke kiri dan ke kanan, ke atas dan ke bawah, membuat mataku terbeliak, badanku menyebutng dan mengartikulasikanng.

Saya sudah tentu menjerit kesenangan bila bibirku tengah tidak dilumat oleh Suwito seperti berikut.

"Mmmhh… mmmpphh…", dalam serangan mereka saya mengesah panjang serta badanku tersentak berulangkali menyertai orgasme luar biasa yang menyerang badanku.

Otot perutku menyebutng hingga sampai terasanya akan kram, datangkan rasa nikmat pada merasa sakit yang menganiaya diriku. Seluruhnya masih ditambah lagi dengan rasa nyeri yang kian jadi pada lubang vaginaku, yang memaksakanku untuk selalu orgasme.

Saya merasai cairan cintaku membanjir banyak sekali. Tetapi dengan kejam Wawan memagut bibir vaginaku kuat kuat dan pagutan itu tidak lepas meski saya menggeliat seperti apa saja. Dan seluruhnya cairan cintaku yang menetes itu dicucup serta diseruput Wawan hingga sampai habis.

"Mmmhk…", saya mengesah kurang kuat, pasrah.

Tiada yang dapat kulakukan disamping menggelepar, meronta, mengerang terhenti. Akan tetapi gelombang orgasme yang menderaku ini sekalipun tidak berkurang, lantaran Wawan terus mengeduk aduk lubang vaginaku dengan lidahnya, sedang Suwito gak membebaskan bibirku dari pagutannya, sementara pak Bijakin terus bergairah memagut puting kanan payudaraku.

Mereka selalu menjarah badan nona majikan mereka ini.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK PART6

Sehabis sesaat disiksa sebagai berikut oleh mereka, penglihatanku mulai kabur. Saya udah lemas dan cuman dapat pasrah terima semuanya. Tenagaku seperti lenyap bersama cairan cintaku yang selalu membanjir keluar lubang vaginaku. Serta rasa gak mempunyai daya ini mengantarku orgasme kembali buat ke demikian kalinya.

"Uhuuk… ngghhk…", saya terbatuk batuk kekurangan napas sewaktu Suwito melepas pagutannya, dan saya masihlah harus melenguh nikmati orgasmeku.

"Non… non cakep sekali…", desah Suwito, lalu mengecup telingaku, mengulum daun telinga kiriku, meningkatkan semua kesan nikmat yang udah mulai dari barusan menganiaya badanku.

"Oooh…", saya mendesah dan menggigil, mataku kupejamkan kuat kuat.

Cumbuan yang sudah dilakukan Suwito saat ini demikian mesra, membuatku kian kebingungan serta tidak tahu mesti lakukan perbuatan apa. Jantungku berdegap kuat, sedang orgasmeku betul-betul tak berhenti.

"Sudah Suwitoo… kamu mengapa sich… oooh…", saya merengek-rengek, tetapi saya kembali mendesah waktu tau-tau kurasakan suatu hal yang hangat pada leherku.

Saya tidak lagi merasai kuluman pada puting kanan payudaraku, bermakna sudah dipastikan pak Berbudiin yang mengarahkan gempurannya di leherku ini.

"Pak Bijakin juga… auuuh… Waaan… udaaah…", saya merengek-rengek rengek, meminta mereka menyudahi pembantaian pada diriku ini.

Tetapi mereka mana ingin mendengarkanku?

"Oooh… sudaah… hentikaaan…", saya selalu menjerit, merengek-rengek, meminta dengan napas yang terengah-engah.

Tetapi lidah yang nakal itu masih main di lubang vaginaku, menyerang serta mengeduk tanpa ampun. Daun telinga kiriku selalu dilumat secara halus, lalu jilatan dan ciuman di leherku ini… pun seluruh rabaan tangan tangan mereka yang penuh gairah di sekujur badanku ini…

"Aaaah…", saya menjerit panjang, tidak sanggup terima siksaan orgasme untuk orgasme yang tetap menderaku mulai sejak badanku jatuh ke tangan tiga pejantanku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama