CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK PART8

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK PART8, Hasrat-Bispak01 Tau-tau saya jadi mau tahu apa yang terjadi padaku barusan pada saat saya tak sadar diri. Karena itu saya ambil mobile-phoneku, serta mengabari telephone rumahku.

"Mbak Ika ya?", tanyaku waktu saya dengar suara Sulikah.

"Iya non, saya", jawab Sulikah.

"Tolong panggilin Wawan atau Suwito, atau pak Berbudiin  bisa", kataku lambat.

"Iya non…", Sulikah menyepakati, dan kudengar suara gagang telephone yang ditempatkan.

Sejenak saya menanti, serta sesudah saya dengar nada Wawan, saya selekasnya bertanya niatku.

"Wan, barusan saya kamu apain saja waktu saya semaput?", tanyaku ketus.

"Eh… itu non… saya…", Wawan tergagap dengar pertanyaanku.

Saya diam menanti Wawan memperjelas kelakuannya.

"Barusan non tau-tau tak sadar diri. Saya serta segalanya hingga sampai terkejut non, selalu kami semuanya coba bangunin non Eliza, namun sampai kurang lebih sepuluh menit juga non selalu gak sadar", kata Wawan.

"Eh, sepuluh menit… memang saya itu kalian apain saja?", tanyaku mau ketahui.

"Ya, jujur saja awalannya saya dan lainnya menduga non pura pura. Saya coba mengelitiki pinggang non, namun non diam saja. Lagi saya celupin jemari saya ke memek non, tetapi non masih tidak sadar, jadi Suwito serta Bijakin pula saya suruh tolong bangunin non. Selalu mereka ngeremasin susu non Eliza. Hingga sampai memeknya non itu saya aduk aduk gunakan dua jemari, namun sia-sia saja…", narasi Wawan panjang lebar.

"Dasar kurang ajar. Telah mengetahui saya tidak sadarkan diri, jadi diedel edel seperi itu. Lagi setelah itu bagaimana ceritanya sampai Cie Natalia ada?", dengan sedikit geram saya kembali bertanya kelanjutan peristiwanya, tetapi saat ini saya justru terangsang mengayalkan tingkah laku mereka bertiga itu.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK PART8

"Yah non… barusan saja saya kuatir review non gak sadar. Jika tahu non gak apa apa dan kedepan akan sadar kembali, ya saya terusin saja main sama non hingga suka. Belumlah lagi Suwito serta Berbudiin yang ngomel tidak sempat bisa sisi, saat ini mereka …", kata Wawan yang saat ini malahan dapat bisanya lagi menceritakan sekalian bersungut-sungut.

Namun hatiku kian tersengat dengar narasi Wawan. Napasku sedikit mengincar mengandaikan mereka bertiga yang justru repot menjarah badanku tiada peduli kalau nona majikan mereka ini tengah jatuh tak sadar diri.

Pikiranku sedikit melayang-layang, dan saya akan meraba maupun membelai wilayah selangkanganku sendiri sewaktu klakson mobil berada di belakang menyadarkanku dan membuatku terkaget 1/2 mati. Karenanya saya melesatkan mobilku dan menyingkir sesaat, lantaran saya khawatir pikiranku kembali kacau-balau waktu dengar kelanjutan narasi Wawan.

Untung saja rupanya barusan saya lagi stop di lampu merah di saat saya tergoda ujaran Wawan barusan. Dan yang lebih utama, untung saja barusan itu saya gak hingga sampai telanjur bermasturbasi di muka umum.

Saya gak berani mengandaikan peluang terdapatnya orang yang melihatku pada waktu saya melakukan hal segila itu, yang mungkin memberinya peluang ke orang itu untuk meningkatkan penderitaan dalam hidupku. Cukup banyak pejantan dalam hidupku yang memperbudak diriku ini.

"Heh… kurang ajar! Udah telah! Gak boleh melantur selalu! Diberikan pertanyaan bab Cie Natalia kok…", dengan sedikit mendamprat untuk menyingkirkan hasrat birahi yang menghinggapiku, saya memohon Wawan menyambung ceritanya selesai kupastikan status mobilku aman di tepi jalan ini.

"Nach kami jadi kian kebingungan, pengin membawa non ke dokter, kami takut ditanyakan tanyain, lagian kami kan gak miliki uang non. Lagi kebenaran non Natalia telephone, nanyain non. Kami katakan saja non Eliza kembali sakit, dan saat ini kembali tidur.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Selalu non Natalia ngomong kembali perjalanan ke rumah non Eliza . Sehingga kami membawa non ke kamar non, serta habis Sulikah pakaikan pakaian tidur non, kami baringkan non di dipan, lalu tunggu non Natalia tiba. Demikian ceritanya non", kata Wawan.

Saya diam dengar ujaran mereka. Untung saja mereka menggunakankan pakaian tidurku barusan, jadi saya gak sampai dijumpai pada situasi telanjang bundar oleh Cie Natalia.

Serta sebab saya sudah tahu mengenai semuanya yang pengin kuketahui, jadi saya memutuskan buat tutup telephone.

"Ya telah jika begitu. Ini hari saya tidak pulang, jadi tidak penting dinanti-nantiin. Sudah dahulu Wan…", kataku dan saya akan menekan tombol end call saat kudengar nada Wawan panggil manggilku.

"Apalagi sich Wan?", tanyaku ketus.

"Non, kapan pulang? Rindu sama memek non…", kata Wawan.

"Hilang ingatan!", saya memarahi serta tombol end call itu langsung kutekan.

VIII. Di Rumah Cie Natalia

Saya kembali melesatkan mobilku dengan lumayan kuat untuk susul mobil Cie Natalia. Pada akhirnya kami sampai dalam rumah Cie Natalia seputar jam delapan kurang sepuluh menit.

"Eliza, kelak kamu tidur di kamar Cie Cie saja ya", kata Cie Natalia.

Saya mengacauk menyepakati. Dengan ditolong Cie Natalia, selanjutnya seluruh barangku udah ada pada kamar Cie Natalia. Tentunya sandal serta sepatuku tidak turut masuk, kutaruh di rack sepatu yang ada dari sisi kamar Cie Natalia.

"Eliza, kelak saja merapikan barang barangnya. Bertepatan Cie Cie ingin pergi menonton sama rekan-rekan, kamu pengin gak turut Cie Cie pergi melihat?", bertanya Cie Natalia sewaktu saya mulai mengatur barang bawaanku.

Saya sedikit ragu-ragu. Saya sedang tunggu telpon Andy. Jika saya turut Cie Natalia, saya gak bisa bicara dengan lega di Andy. Tetapi saya tidak dapat mendapatkan argumen yang baik, jadi saya memilih untuk berkata jujur pada Cie Natalia.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK PART8


"Thanks ya Cie, namun sorry Eliza tidak dapat turut. Eliza kembali nungguin rekan Eliza yang janji ingin telpon secepatnya", dengan malu saya terpaksa sekali menampik ajakan Cie Natalia.

"Janji telephone? Waktu sama kawan? Hayo… kawan apa rekan nih?", goda Cie Natalia.

Saya cuma dapat menunduk sekalian tersenyum malu.

"Gak apa apa Eliza, Cie Cie mengerti kok. Ya telah, Cie Cie pergi dahulu ya Eliza", Cie Natalia mohon pamit padaku.

"Iya, thanks ya Cie…", saya mengusikk suka.

Singkat kata, pada akhirnya Cie Natalia pergi bersama rekan temannya, dan saya santai di kamar Cie Natalia, sendirian.

Akan tetapi saya tidak kesepian, sebab Andy mengontakku saat pukul delapan malam. Dan bercakap dengan Andy sungguh-sungguh membahagiakan. Saya tidak pernah mengira Andy yang pendiam itu nyatanya pintar melucu serta kerap membuatku ketawa.

Kami membahas beberapa hal, serta sama-sama ceritakan terpenting mengenai sejumlah peristiwa di kelas kami masing-masing. Tidak berasa kami mengobrol hingga jam sebelas malam. Sesungguhnya kami duanya sama belum mengantuk, atau sekurangnya saya belum terasa mengantuk.

Namun saya gak sedap karena Andy telah menghubungiku kelamaan, kasihan pula kalaupun pulsanya habis makin banyak. Toh saya kan masih dapat berbicara dengan Andy tiap-tiap hari di sekolah? Juga, esok saya dapat bersua dengan Andy di gereja jika saya tiba untuk kebaktian yang diawali pada waktu 1/2 sepuluh siang.

"Andy, telah malam nih… aku…", rasanya malas pun, tetapi saya terpaksa sekali menjelaskan ini.

"Oh iya… telah malam… namun esok saya bisa telephone kamu kembali ya Eliza?", bertanya Andy yang dari suara suaranya saya tahu dia demikian mengharapkan, membuatku tersenyum berbahagia.

"Mmm… bisa kok", jawabku malu-malu, dan hatiku suka sekali.

Kami berdua duanya sama sempat termenung sekejap.

"Eliza, thanks ya telah nemenin saya bercakap", kata Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Gak apa Andy, saya senang kok eh… bercakap sama kamu…", mukaku berasa panas sewaktu saya memberikan ucapan kata senang barusan.

"Mm… jika getho telah dahulu dech Eliza… sampai esok ya… bye bye…", Andy minta pamit padaku.

"Iya… hingga esok Andy… bye", kataku tutup perbincangan kami.

Saya memencet tombol end call, dan sembari tersenyum senyuman saya merapikan barang bawaanku. Saya puas sekali. Saya mengharapkan Andy memang sungguh-sungguh menyenangiku. Saya mengharapkan tidak lama kembali kami berdua betul betul… oh… apa saya salah jika saya mengharapkan Andy betul-betul jadi pacarku?

Seusai semua tuntas, saya bertukar pakaian tidur. Kemeja kotorku udah kutaruh di kantung plastik yang benar-benar kusiapkan. Saat ini saya menanti Cie Natalia pulang. Sempat terpikir di pikiranku, apa ya yang sedang dilakukan Jenny, Sherly dan Cie Stefanny sepanjang hari ini?

Apa mereka bertiga sama sama bercinta? Saya terlintas akan nasib jelek yang menerpa diriku sewaktu saya mesti pasrah ditiduri oleh 5 orang pekerja dalam rumah Jenny itu. Apa Sherly serta Cie Stefanny harus juga layani mereka?

Tau-tau saya sadar bakal gempuran nafsu yang menimpa badanku saat lagi saya mengayalkan semuanya itu, karena itu saya usaha menggeser pikiranku dari 3 doiku itu dengan lihat TV. Tetapi sehabis cukup lama saya lihat TV di kamar Cie Natalia ini, tau-tau saja saya mulai mengantuk.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK PART8

Kupikir Cie Natalia tidak bakal berkeberatan bila saya tidur lebih dulu. Dan saya telah malas buat ingat ingat terkait momen apa yang udah menghantamku sepanjang hari ini. Karenanya saya mematikan TV itu dan saya tiduran disamping kiri tempat tidur Cie Natalia, coba istirahatkan badanku dari hari hari yang sarat dengan pekerjaan sex ini.

Sempat terpikir dalam pikiranku, barusan saya belum mengontak papah mamaku.

Tetapi, ah… mereka pasti pula belum pulang ini hari, jadi kupikir tidak apa apa jika esok saja saya anyar memberitahu mereka. Toh saya bermalam dalam rumah saudara sendiri. Bahkan saya sangat mengantuk dan ke-2  mataku yang terpejam ini berasa berat sekali buat kubuka.

‘klik…', kabur samar saya sempat dengar bunyi handel pintu kamar ini yang dibuka seorang.

Tentu itu Cie Natalia yang baru pulang. Namun saya telah terlampau malas untuk kembali bangun cuman buat menegur Cie Natalia. Saya terus pejamkan mataku, dan tak lama setelahnya saya udah tertidur nyenyak.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama