CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK, Hasrat-Bispak01 Beberapa menit saya terjaga dari tidurku. Biarpun saya udah terasa cukup lebih enak, saya masih mau bermalas-malasan, dan melepaskan badanku yang telanjang bundar serta terselinap dalam bedcover ini selalu terbujur, nikmati empuknya ranjangku. Adakalanya saya menciumi rambutku yang terbentang di atas bantalku ini, nikmati lembutnya rambutku dan wanginya berbau rambutku ini.

Serta saya telah kembali tersenyum senyuman sendiri sebab saya terlintas peristiwa dalam hari tempo hari bersama Andy, dimulai dari sikap canggungnya di sekolah waktu temaniku hingga sampai kembali lagi ke kelasku, serta yang paling membuatku berbahagia yaitu SMS Andy malam harinya, yang mengingatiku supaya lekas istirahat serta tidur karena dia ketahui saya kepayahan.

Tetapi, Andy tahunya saya kelelahan lantaran belajar hingga sampai malam, bukan lantaran ngeseks berkali kali semenjak tempo hari lusa. Saya melihat jam kamarku, nyatanya udah jam 5:10 pagi. Karena itu saya menarik napas panjang, siap-siap menjalankan ini hari yang entahlah bakal memberinya warna manalagi pada kehidupanku.

"Auw…", saya mengeluhkan perlahan-lahan saat saya melangkah kakiku ke kamar mandi.

Ke-2  betisku masih berasa demikian pegal saat kupakai jalan, bahkan juga lubang vaginaku kadangkala berasa sedikit nyeri. Nyatanya badanku tetap belum sembuh betul seusai tempo hari saya terbawa dalam acara pesta sex yang liar itu. Walaupun sebenarnya saya telah istirahat semalam tiada problem, bahkan juga saya udah tidur lebih cepat seusai terima SMS Andy sekitaran jam 9 tempo hari malam.

Saya mengambil langkah tertatih tatih ke dalam almari bajuku buat ambil bra dan celana dalamku,  seragam putih abu abu. Peduli sangat dengan teror Dedi, ini hari saya menentukan untuk menggunakan celana dalam. Sepanjang hari tempo hari di sekolah saya terasa benar-benar was-was, mengayalkan kawan temanku di sekolah tahu kalaupun saya tak memakai celana dalam. Kalaupun kelak Dedi menyusahkanku, saya udah pasrah.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK

Kadangkala saya menyambat, saat terasa sakit yang menimpa betisku ini mengacaukan cara kakiku. Bahkan juga saat ini saya anyar merasai jika otot perutku pula sedikit kejang, seperti habis lakukan sit up berkali dapat saja.

Tetapi perlahan-lahan saya sadari sebuah perihal yang aneh, tidak tahu mengapa saya malahan nikmati merasa sakit yang menimpa perutku ini.

"Ih… apaan sich saya ini… periode pagi pagi sudah rusuh gini…", saya mengeluh serta memarahi diriku sendiri.

Jadi saya usaha tidak untuk melepaskan pikiranku melayang-layang kemanapun. Seusai saya gantungkan seluruhnya lembar kemeja yang bakal kukenakan juga handukku, saya menutup pintu kendati saya masih ingat jika pintu kamarku terkunci. Tetap juga rasanya aneh kalaupun saya mesti mandi tanpa menutup pintu kamar mandi, dan saya tidak ingin kalaupun saya jadi biasa sesuai itu.

Saya mulai memberikan hati badanku dengan shower air hangat dan cairan sabun mandiku yang harum, halus memberi kesegaran. Sesudah usai, saya selekasnya keringkan badanku dan kenakan bra dan celana dalamku, lalu saya ke arah meja dandanku menyaksikani bayang-bayang diriku di cermin.

"Sayang kamu telah tidak virgin… semestinya virgin kamu itu cuman untuk Andy… jika nantinya Andy tahu kamu sudah tidak virgin, apa Andy masih pengin sama kamu?", saya berujar di bayang-bayang diriku dalam cermin, serta sekarang hatiku jadi sendu.

Saya mulai menggunakan busana serta rok seragam sekolahku. Rasa pegal di ke-2  betisku udah berasa sedikit menyusut. Selesai mematikan AC kamarku, saya mengecek sejumlah buku yang berada pada tas sekolahku, menegaskan tidaklah ada yang ketinggalan dan gak lupa saya masukkan smartphoneku ke tas.

Lalu saya memakai sabuk yang umum kupakai ke sekolah dan siap-siap buat mengatur tampilanku di muka meja dandanku, saat tiba-tiba saya dengar hpku mengeluarkan bunyi, serta dari deringnya saya tahu bila ada SMS masuk.

Saya cepat buka tasku cari telpon selulerku, serta selekasnya membaca isi SMS itu dengan penuh ingin.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

‘Pagi Eliza. Kamu udah lebih enak? Saya berharap ini hari kamu telah lebih sehat serta tidak letih.'

Saat saya lihat nama pengirimnya ialah Andy, hatiku kembali berbunga bunga. Aku terus menulis balasan perkataan terima kasih sekalian jawaban jika saya telah lebih sehat namun juga tidak penat. Saya puas sekali lantaran saya berasa Andy mulai berani memberinya perhatiannya padaku.

Sehabis saya simpan hpku dalam tas sekolahku, saya kembali siap-siap membereskan tampilanku di muka meja dandan. Saya memblow rambutku dengan hair dryer sembari menyisir rambutku sampai kelihatan rapi serta cantik megar, lalu saya memberinya sedikit bedak di mukaku.

Ini hari saya mau dilihat lebih elok dan menarik dihadapan Andy, serta saya melumurkan lip gloss sesuai kebutuhan pada bibirku.

"Andy… bila saja kamu tahu… saya puas dengan perhatian yang kamu beri padaku…", saya mengguman perlahan sembari menyaksikani diriku di cermin pastikan tidak ada yang keliru dengan tampilanku.

‘tok tok tok…', kedengar suara ketukan di pintu kamarku yang membubarkan lamunan elokku.

"Siapa?", saya menanyakan sembari ambil tas sekolahku, lalu saya mengambil langkah menjurus pintu kamarku.

"Saya non, sarapannya udah saya persiapkan", kedengar jawaban Sulikah.

Saya buka pintu kamarku yang terkunci, serta ucapkan terima kasih pada Sulikah. Kemudian saya mengamankan pintu kamarku, dan saya ambil kaus kakiku di almari kecil yang ada pada sisi rack sepatu, serta saya pakai kaus kaki namun juga sepatuku.

Tiba-tiba saya tersadarkan, entahlah mengapa Sulikah tetap berdiri di dekatku.

"Sulikah? Mengapa?", saya ajukan pertanyaan bertanya-tanya.

"Non Eliza, ini hari non elok sekali…", kata Sulikah yang tetap menatapku denganc penglihatan terpesona.

"Terimakasih ya", saya tersenyum puas.

Dalam hati saya mengharapkan di sekolah kelak Andy akan juga memujiku sesuai ini, kendati pun kalaupun menyaksikan Andy yang malu-malu seperti tempo hari, rasanya keinginanku itu tak mungkin diwujudkan sekencang itu.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Saya turun ke kamar makan untuk nikmati makan pagi pagi. Saya makan semakin berkurang dari umumnya, karena tau-tau saja saya takut jadi gendut. Saya tidak ingin sebagai tampak tidak menarik buat Andy. Dalam waktu cepat saya selesaikan sarapanku, dan seusai membasuh tangan dan mulutku, saya mengambil langkah tuju garasi.

Dari sana saya lihat pak Bijaksanain lagi mengelapi mobilku. Saat saya merapat, pak Berbudiin yang melihatku saat itu juga menyudahi kerjaannya, serta dia menatapku seperti anyar kali pertama melihatku saja.

Demikian pula Wawan serta Suwito yang pada mulanya sapu langit langit di garasi, saat ini terdiam melihatku sembari selalu menggenggam sapu panjang pada tangan mereka.

"Pak Berbudiin, ngelapnya telah dahulu ya. Tolong lapnya diminggirkan dahulu donk, Eliza telah pengin pergi sekolah nih", saya berbicara di pak Berbudiin sembari menunjuk lap masih yang ada di atas kap mesin mobilku.

Tidak ada jawaban dari pak Bijakin yang cuman mengangkut lap itu dari kap mesin mobilku, serta konyolnya dia mengerjakan itu sembari terus menatapku. Sewaktu saya lihat sekitar, saya memandang Wawan serta Suwito pula punya sikap sama, mereka lagi mematung sembari menatapku.

"Hei! Kalian semuanya ini mengapa sich? Tidak simak cewek cakep ya?!", saya berniat menghardik dengan nada yang lumayan keras sampai mereka terkaget.

Suwito hingga sampai nyaris terpelanting dari bangku yang dinaikinya, sedang Wawan dengan paras kaget jatuhkan sapunya. Pak Bijaksanain sendiri mengelus dadanya berulang kali. Saya mencegah tawa lihat reaksi mereka bertiga ini, namun saya usaha masih menempatkan paras seserius mungkin. 

"Yah non Eliza, keras benar-benar suaranya… membikin terkejut saja!", gerutu pak Berbudiin lalu mulai dekatiku.

Wawan serta Suwito turun dari bangku mereka, serta mereka berdua mulai dekatiku dengan penglihatan mata mereka yang benar-benar kukenal, penglihatan mata mereka di waktu mereka demikian gaungs dan bergairah nikmati badanku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK

"Eh eh… kalian pengin apa? Tidak! Tak ingin!!", mengerti apa yang bisa dikerjakan oleh pak Berbudiin, Wawan dan Suwito, saya berseru kuatir serta cepat cepat masuk ke mobilku, lalu saya mengancing pintu mobilku sebelumnya mereka sukses tangkapku.

Namun saya buka sedikit kaca pintu mobilku di sisi kiri, agar saya dapat dengar apa kata mereka, pula agar mereka dapat dengar jawabanku yang jelas kuusahakan untuk bikin mereka lebih jengkel.

"Mari non Eliza… Sesaat saja non", kata Wawan dan Suwito nyaris berbareng dan mereka menarik narik handel pintu mobilku, coba buka pintu mobilku yang udah terkunci ini.

"Tidak mau! Tak mau! Kelak bajuku lecek! Intinya tak ingin!", saya menjawab dengan nada yang lumayan keras dan menggelengkan kepalaku berkali kali, tetapi saya menyengaja mengerling menjurus mereka, dengan tipe yang kubuat semenggoda mungkin. 

Ke-3  pria itu memandang diriku dengan gaungs. Diam diam saya berasa takut mengandaikan apa yang bakal berlangsung bila waktu ini saya sampai ketangkap mereka. Dapat dapat saya telat masuk sekolah lantaran dipaksakan layani gairah birahi mereka lebih dulu.

Sesudah berulangkali saya menggelengkan kepala dengan kerlingan nakal untuk menjawab permohonan mereka yang tetap memaksakan saya turun sesaat, selanjutnya mereka berserah pula dan kembali meneruskan tugas mereka. Pak Berbudiin mengelap mobil mamaku, sedang Wawan dan Suwito kembali naik ke bangku barusan mereka gunakan dan menambahkan sapu langit langit garasi ini.

Sekalian tersenyum senyuman sebab menganggap menang, saya menghidupkan mesin mobilku. Serta saat saya memandang mereka bertiga pura pura gak tahu kalaupun mereka harus memberikan pintu garasi dan pintu gerbang buatku, saya menghimpit klakson mobilku sampai mereka terperanjat serta seluruh alat bersih bersih yang berada di pegangan mereka itu kembali jatuh ke lantai garasi.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya telah tidak tahan kembali serta saya ketawa sejadi jadi sembari tutup kaca jendela mobilku. Pak Bijaksanain yang sangat dekat dengan mobilku nampak bersungut sungut sembari membuka pintu garasi dan pun pintu gerbang, sedang Wawan dan Suwito kembali menatapku dengan gaungs.

Saya meleletkan lidah dengan suka, meskipun saya tahu habis pulang sekolah kelak mereka bertiga akan membalasnya marah padaku, entahlah dengan menjadikanku piala bergilir atau piala bersama. 

Tetapi saya gak peduli, toh tanpa ada kugoda seperti barusan juga mereka bertiga udah berkali kali menjadikanku betina mereka waktu tiada siapa siapa dalam rumah.

Entahlah kelak apa yang bisa mereka kerjakan padaku sesudah seluruh yang kulakukan ini, kalaupun kelak saya nyata-nyata harus sendirian dalam rumah. Kembali kembali, diam diam saya takut seram mengayalkan perbudakan apa yang harus kujalani selesai saya pulang sekolah kelak.

Selesai pintu terbuka seluruhnya, saya selekasnya melesatkan mobilku ke sekolah. Saya tidak pengin memikir apa yang bisa terjadi dengan diriku kelak, sebab di pikiranku waktu ini cuma ada sebuah perihal, adalah saya mengharap ini hari Andy menjumpaiku.

Entahlah, apa karena hanya argumen pinjam buku catatanku atau argumen yang lainnya, yang perlu untukku saya mengharap ini hari Andy melihatku. Ini hari saya telah merias diriku secantik yang saya dapat, dan ini kulakukan khusus cuman buat Andy. Saya ingin Andy sungguh-sungguh suka padaku.

II. Impian Cantik Di Pagi Hari

Masih 15 menit saat sebelum bel masuk sekolah mengeluarkan bunyi saat saya sampai di parkir sekolah. Jantungku berdegap cepat waktu saya menyaksikan Andy baru turun dari mobilnya. Dan sewaktu saya lihat tempat kosong di sisi mobil Andy, rasanya saya seperti punya mimpi cantik, dan saya puas sekali.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK

Saya gak pengin mimpi cantikku ini amblas demikian saja, jadi saya selekasnya melesat serta memarkirkan mobilku dari sisi mobilnya Andy. Dan Andy kayaknya langsung mengenal bila ini yakni adalah mobilku. Saat ini Andy memandang ke arahku dan dengan sabar dia menantiku tuntas memarkirkan mobilku ini.

Saya turun dari mobil dan mengamankan pintu, serta kami berdua sempat sama-sama pandang buat sejumlah lama waktunya. Lantas Andy tundukkan parasnya saat saya tersenyum kepadanya. Perlahan-lahan saya mengambil langkah dekati Andy, yang sekarang anyar kusaksikan bila mukanya merona merah.

"Hai Andy… terima kasih ya semalam, mm… pula barusan pagi… saya sudah sehat kok, pula sudah tidak demikian penat seperti tempo hari", kataku lambat.

Hatiku makin terlengah waktu saya memandang muka Andy yang cakep itu tersenyum halus. Tetapi Andy masih juga menunduk seperti tidak berani melihatku dan saya tersenyum geli lihat kecanggungan Andy.

"Hai Andy…", saya menyapanya kembali sebab Andy masih menunduk tiada menjawab kata kataku.

"I… Iya… hai Eliza… kamu… e… kamu…", suara Andy kedengar demikian takut.

"Saya mengapa?", saya menanyakan dengan senyuman iseng.

"Aku… anu… saya puas kamu telah tidak sakit", Andy menatapku sesaat, lalu dia kembali menunduk.

"Ooo… terima kasih ya Andy, kamu baik dech. Mm… ya sudah saya masuk ke kelasku dahulu ya", saya berujar dengan girang.

Sesungguhnya saya sedikit sedih, saya barusan mengharap kalaupun kelanjutan kalimat Andy barusan itu yaitu aplaus dari Andy kalaupun saya nampak elok ini hari. Saya jadi sedikit ingin tahu, apa sebetulnya Andy itu menganggapku elok atau mungkin tidak. Walau begitu, ujaran Andy barusan itu masih tetap membuatku tersenyum berbahagia.

Saya telah sangat percaya sekali bila Andy senang padaku, nampak dari sikapnya yang selalu salah tingkah semacam ini dan ujaran Andy barusan memberikan jika Andy sangat peduli padaku.

"Aku… bisa saya temani kamu kembali hingga sampai ke kelasmu, Eliza?", Andy menanyakan dengan suara lambat.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya mengacauk puas, tetapi Andy menunduk demikian dalam dan dia mustahil dapat melihatku. Saya tersenyum geli menyaksikan Andy yang demikian canggung serta salah tingkah di depanku. Apa ini lantaran dia pun suka padaku?

"Andy…", saya panggil Andy, serta saat dia mengusung mukanya menatapku, saya mengganggukkan kepalaku kembali sembari tersenyum kepadanya, senyuman yang kupasang semanis mungkin. 

Andy menatapku dan sekali ini dia tersenyum, entahlah suka atau malu, atau barangkali ke-2 nya. Saya tidak meyakini, tetapi saya berasa tatapan Andy ini sangat menghangatkan hatiku. Saya gak tahu kata-kata apa yang dapat melukiskan hatiku saat ini, yang terang saya rasakan pada pagi ini hari saya memperoleh keinginan yang elok. Serta saya benar-benar berbahagia di saat Andy selalu mengambil langkah di sampingku, kendati Andy yang adakalanya menengok serta tersenyum padaku itu cuman diam membisu.

Persis seperti tempo hari, saya merasai beberapa tatapan iri dari banyak siswa cewek yang melihatku jalan ketujuan kelasku dengan didampingi Andy. Kembali kembali saya berasa senang serta suka, walau sesungguhnya kami berdua ini belum dengan status sepasang pacar. Dan saat ini kami berdua keduanya sama diam sekalian lagi ambil langkah, hingga kemudian kami berdua datang di muka pintu kelasku.

"Andy… terima kasih ya", saya mohon pamit di Andy.

"Aku… saya  ke kelasku dahulu Eliza…", jawab Andi dengan grogi sembari angkat tangannya.

"Iya", saya menjawab sembari balas mengangkat tanganku.

Saya tersenyum senyuman sembari ambil langkah masuk ke kelasku. Tetapi di saat saya menyaksikan Jenny yang dengan senyuman jahilnya itu menatapku dan tungguku di bangkunya, saya menghela napas panjang sembari selalu ambil langkah buat duduk di samping Jenny. Saya telah pasrah, ini hari saya pastinya dibujuk serta diledek habis oleh Jenny.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK

III. Rahasia Lain Di Gudang Sekolah

Sepanjang hari ini tidak ada peristiwa spesial, disamping Jenny yang repot memikat dan mengejekku mengenai Andy,  Sherly yang turut jadi parah kondisi saat kami kumpul di kantin saat jam istirahat pertama serta, serta saat pukul istirahat ke-2  seperti saat ini saat ini.

Dan kalaupun rata-rata saya selalu usaha membalasnya ledekan mereka, sekarang saya cuman dapat menghindari atau tersenyum malu, meskipun hatiku rasanya puas sekali. Untung saja bel pertanda jam istirahat ke-2  usai ini udah mengeluarkan bunyi.

"Simak deh… parasnya sampai merah ini", kata Jenny yang ketawa geli.

"Duh… kasihan…", sentil Sherly serta mereka berdua kembali ketawa geli.

"Kalian ini tidak mesti pura pura kasihan dech. Dari pagi barusan kalian terus ngeledek saya, pun ngetawain saya. Kalian jahat!", saya marah-marah serta merengek-rengek, lalu saya pura pura merajuk.

"Iya iya… saat ini telah gak kok. Cup cup… gak boleh nangis dech sayang… Kita kembali ke kelas yok", bawa Jenny sembari merengkuh tanganku.

"Jen… saya saja yang nggandeng Eliza… istirahat pertama barusan kamu kan udah…", kata Sherly dengan suara meminta.

"Hmmhh… Iya deh…", kata Jenny sekalian menghela napas panjang serta serahkan tanganku yang ada pada gandengan tangannya itu di Sherly.

"Apaan sich kalian ini…", saya ketawa geli, lucu pula rasanya memikir diriku jadi rebutan Jenny serta Sherly sesuai ini, tetapi saya menurut saja waktu Sherly menggamit tanganku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama