CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK PART2

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK PART2

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK PART2, Hasrat-Bispak01 Kami kembali arah, dan mereka berdua temaniku balik ke kelas. Dan ke-2  pacarku ini tidak suntuk jenuhnya merayu serta mengejekku mengenai Andy. Saya kembali lagi tidak dapat membalasnya, cuman tersenyum malu dan pasrah terima semuanya ini. Saya cuma dapat mengharap kami selekasnya hingga ke kelasku. Tetapi waktu kami hingga di muka pintu kelas, tiba-tiba saya berasa mau buang air kecil.

"Sher… kamu kembali ke kelas saja dahulu. Jen, saya pengin ke toilet, kelak kalaupun ditanyakann pak Totok tolong bilangin saya masih ke toilet dahulu ya", saya menitip pesan pada Jenny.

"Eliza… saya temanin kamu ya…", Jenny merengek-rengek.

"Eh… tidak mesti ah… sesaat saja kok", kataku sekalian ketawa geli.

"Ya sudah dech, gak boleh lama-kelamaan ya sayang… Sher, saya masuk dahulu, bye bye…", kata Jenny lalu sama-sama mengangkat tangan dengan Sherly, lalu masuk ke kelas.

Sherly sendiri selalu menggamit tanganku. Sesungguhnya saya sedikit geli digandeng oleh Sherly dengan mesra seperti berikut, namun saya menurut saja sembari mengharapkan dalam hati mudah-mudahan tak ada yang berprasangka buruk memandang kemesraan Sherly padaku yang sedikit di luar batasan ini.

Selanjutnya kami sampai di muka pintu kelasnya Sherly, serta saya tunggu Sherly membebaskan gandengan di tanganku.

"Sudah dahulu ya Sher, saya ke toilet dahulu", kataku sekalian tersenyum di Sherly.

"Eliza… saya temani kamu ya…", bisik Sherly di telingaku.

"Ih kamu kok jadi seperti Jenny sich?… Gak perlu dech, saya kan cuma sesaat", jawabku dengan berbisik juga, serta kembali lagi saya ketawa geli.

"Iya dech, sampai kelak ya Eliza", kata Sherly dengan tipe sedih, namun dia lambaikan tangannya.

"Iya, hingga sampai kelak", saya menjawab sekalian lambaikan tanganku pula, lalu saya lekas ke arah toilet.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK PART2

Sewaktu saya dapat masuk, saya berpapasan dengan Vera yang anyar keluar toilet. Kami sempat sama-sama sapa, dan diam diam saya berasa bertanya-tanya, kenapa barusan Vera tersenyum aneh sesuai itu sewaktu dia melihatku.

Entahlah, lalu saya lagi masuk ke toilet wanita ini, dan dengan asal-asalan saya pilih salah satunya dari 6 kamar kecil yang berada di dalam sini. Seusai saya tuntas buang air kecil dan membereskan pakaian dan rok seragamku, saya selekasnya keluar untuk kembali lagi ke kelasku.

"Emmphh…", saya menjerit terbendung waktu tiba-tiba ada sebuah tangan yang membungkam mulutku.

Belum saya bereaksi, sebuah tangan yang lainnya melingkar di muka dadaku dan menarikku ke belakang, dalam pelukan pemilik ke-2  tangan ini.

Saya meronta dengan hati seram, tetapi pelukan ini terlampau kuat, sampai tanpa ada perlawanan yang mempunyai arti, saya telah terbawa masuk ke gudang yang berada di samping toilet, tempat di mana Vera entahlah disetubuhi atau tengan layani Dedi serta Pandu 2 hari lalu.

Penculikku ini selalu menggeretku ke ujung tempat ini, sampai kami berada di balik timbunan meja dan bangku tua. Tanpa melepaskan bekapan tangannya di mulutku, dia menghimpit bahuku sampai saya berjongkok, dan tidak lama kemudian penculikku ini duduk dari sisi kananku, lalu dia memangku badanku di atas pahanya.

"Eliza… kamu gak boleh ribut! Sesaat lagi ada tontonan yang memikat", bisik penculik ini di dalam telinga kiriku.

Suara ini membuatku merinding karena saya tahu ini suara Dedi. Saya tercenung sejenak, lalu saya menggangguk lambat. Lebih bagus saya menurutinya, lantaran kalaupun saya mengundang kericuhan, lalu banyak yang mengetahui saya dalam gudang ini sedang berduaan dengan Dedi, apa saja argumennya namaku pasti remuk.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Bekapan di mulutku dilepaskan, serta saya diam saja tanpa ada usaha menyaksikan mengarah Dedi. Di gudang ini tidak tahu bakal ada tontonan apa, namun selesai tontonan itu usai, saya risau Dedi gak akan membiarkanku pergi demikian saja saat sebelum memaksakan saya layani hasrat birahinya dalam gudang ini.

Saya tidak sedang suasana hati untuk ngeseks kini. Diam diam saya berpikiran bagaimana agar ini hari saya tak mesti mengikhlaskan lubang vaginaku ditembusi tangkai penis lelaki bobrok ini. Barangkali saya dapat coba menjajakan service oral dengan argumen saya gak mau tepergok pihak lain sebab saya mengerang, atau saya takut ditanya guru di kelasku sebab saya kelamaan ada di toilet.

Dengan demikian mudah-mudahan sang kurang ajar ini terima alasanku dan tak memaksakanku untuk ngeseks dengannya. Pada saat saya pikirkan adakah argumen yang lebih baik, tiba-tiba kurasakan Dedi menggandeng lenganku, serta saya arahkan penglihatan mataku menuju yang dipilih oleh jemari telunjuk Dedi.

Saya termangu memandang masuknya orang cebol yang kukenali jadi pelayan satu diantaranya stan di kantin sekolah. Saya gak tahu nama sang cebol ini, namun saya tahu pemilik stan tempat sang cebol ini bekerja merupakan Cie Fifi, seorang wanita yang menurutku wajahnya elok, umurnya sekitaran 29 tahun.

Kehadiran sang cebol ini membuatku sedikit takut. Saya tahu diam diam sang cebol ini senang memandang tajam menuju Jenny, Sherly, saya, dan siswi lain yang tengah makan di kantin. Tidak tahu apa yang diingini Dedi dengan membawaku ke gudang ini saat lagi ia paham sang cebol ini akan masuk ke sini.

Sang cebol duduk dengan semaunya di bangku yang berada pada tengah area ini. Saya tidak ketahui apa yang tengah dilaksanakannya, apa tunggu satu orang, atau dia memiliki rencana suatu lainnya.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Tau-tau pintu gudang ini terbuka kembali, dan saya termangu memandang kehadiran Cie Fifi yang masuk dengan raut paras geram. Namun anehnya Cie Fifi jadi mendatangi sang cebol yang tengah tersenyum senyuman menjijikan.

"Halo Fifi sayang", sapa sang cebol, sementara Cie Fifi cuman diam gak menjawab.

Tidak beberapa lama kemudian sang cebol berdiri, serta selanjutnya jantungku berdebar-debar kuat memandang sebuah panorama erotis yang mengagetkan terhidang di hadapanku.

Sang cebol menyelisip masuk ke rok Cie Fifi yang cuma diam saja. Kepala sang cebol yang saat ini ada pada dalam rok Cie Fifi, pas di muka pangkal paha Cie Fifi membuat sisi depan rok itu menyembul.

"Sshh…", Cie Fifi mendesah sembari pejamkan mata dan menggigit bibirnya sendiri.

Saya lagi mencermati sisi yang menyembul dari rok Cie Fifi yang pasti yaitu kepala sang cebol itu bergerak gerak, membikin nafsuku perlahan-lahan bangun, serta saya harus usaha mengendalikan napasku yang mulai mengincar.

"Mengapa elok? Kamu ingin digituin seperti Cik Fifi? Kok kamu ikut pula turut gigit bibir?", tau-tau kudengar bisikan Dedi.

Mukaku berasa panas, saya baru sadar jika rupanya saya  menggigit bibirku sendiri. Saya memandang Dedi dengan geram. Tetapi pastinya saya gak dapat melakukan hal sejumlah macam dibanding nasibku jadi jadi kian jelek. Saya gak tahu apa yang bisa berlangsung padaku kalaupun saya membuat kekacauan yang menyebabkan sang cebol ini tahu saya ada pada sini.

Dedi cuma tersenyum senyuman, sama memuakkannya dengan senyum sang cebol barusan. Serta saya tidak dapat banyak berbuat sewaktu Dedi yang memangku badanku ini memegangku dari belakang dan memulai merayuku.

Dengan ke-2  tangannya yang mengelilingi badanku dari belakang ini, Dedi mulai meremasi ke-2  payudaraku, kadangkala halus, kadangkala kasar, yang nyata tingkah Dedi ini membuatku was-was dan jantungku berdegap bertambah kuat.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK PART2

Saya gak berani menghalau lantaran saya takut tepisanku kemungkinan memunculkan suara yang mungkin kedengar oleh sang cebol itu atau Cie Fifi. Saya cuman dapat usaha menggenggam ke-2  pergelangan tangan Dedi yang semakin lebih besar dari ke-2  pergelangan tanganku ini, dan saya coba tarik tangan Dedi ke bawah untuk bebaskan ke-2  payudaraku dari remasan remasan kurang ajar ini.

Tetapi tangan Dedi sangat kuat untukku buat kusingkirkan demikian saja. Saya mengulet kurang kuat, fokusku untuk lihat fragmen erotis di hadapanku ini mulai bubar lantaran saya sendiri sudah memulai terangsang karena tingkah Dedi yang meremas ke-2  payudaraku.

"Ded… hentikan…", bisikku dengan ketus.

"Ssst!", Dedi menyuruhku diam, namun kurang ajarnya ke-2  tangan Dedi itu menempel kuat dan terus meremasi ke-2  payudaraku.

Sadar dapat peluang Cie Fifi dengar suaraku barusan, saya lihat menuju Cie Fifi. Rupanya dia lagi pejamkan mata serta mendesah tidak karuan sembari memegang sembulan pada sisi depan rok yang dikenainya, yang tentu merupakan kepala sang cebol.

Meski jantungku berdegap cepat memandang itu semua, terasa sakit pada ke-2  payudaraku membuatku kembali menggeliang, dan saya coba menjauhkan payudaraku dari remasan remasan nakal ini. Tetapi dimanapun saya bergerak, telapak tangan Dedi masih menempel kuat dan selalu memberi remasan di ke-2  payudaraku.

Pikiranku mulai kacau-balau serta napasku mulai berasa sesak. Perlahan-lahan tetapi nyata, saya mulai teraniaya gara-gara rasa panas yang mulai menjalari badanku ini.

Pada akhirnya saya memutuskan stop menggerakkan badanku, tetapi saya coba menggenggam serta menarik ke-2  telapak tangan Dedi yang repot permainkan ke-2  payudaraku ini. Saya sadar tenagaku gak bakal ada berarti buat Dedi, tetapi saya tidak pengin berserah demikian saja.

"Mhhh…", saya dengar rintihan Cie Fifi.

Perhatianku kembali tertuju pada episode erotis di depanku. Tidak tahu semenjak kapan, saya memandang satu helai celana dalam yang tergolek di dekat kaki Cie Fifi.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Itu jelas celana dalam Cie Fifi yang diambil terlepas oleh sang cebol. Serta Cie Fifi yang saat ini sedikit membungkuk, mendesah serta mengesah dengan paras seperti meredam sakit pada saat sang cebol repot di rok Cie Fifi.

Saya pejamkan mataku, mengayalkan dalam rok Cie Fifi itu tak ada lembar celana dalam yang membuat perlindungan vagina Cie Fifi. Serta sekarang sang cebol itu entahlah lagi menjilat-jilati bibir vagina Cie Fifi, menyeruput dan memagut bibir vagina Cie Fifi, atau sedang menarik dan mengeduk lubang vagina Cie Fifi dengan lidahnya, atau mungkin dengan jarinya.

Rasa panas yang menjalari badanku ini kian jadi siap.  Saya sangat terangsang, tidak tahu karena remasan nakal yang telah dilakukan Dedi di ke-2  payudaraku, atau karena pikiranku yang melayang-layang mengayalkan apa yang berlangsung di rok Cie Fifi itu.

Serta badanku menggigil saat saya hampir gak dapat membatasi diriku untuk mengesah sebab Dedi mencium tengkuk leherku, serta kondisi jadi lebih sukar untukku saat saya rasakan jilatan Dedi di tengkuk leherku ini.

IV. Akhir Penderitaan Cie Fifi, Awalnya Deritaku

"Saya  anyar ketahui lebih kurang dua minggu sebelumnya, bila bu Fifi itu bisa juga difungsikan seperti kamu", bisik Dedi di telingaku.

Mau rasanya saya menampar Dedi karena kata-katanya yang sangat kurang ajar itu. Namun saya gak berani melakukan, selain saya takut kemunculanku di sini ketauan oleh Cie Fifi serta terpenting sang cebol, saya gak pengin terima balasan yang aneh aneh dari Dedi serta membikin nasibku bertambah jelek.

Jadi saya cuman dapat memandang Dedi dengan dongkol, namun bibirku jadi dipagut oleh Dedi. Saya pejamkan mataku dan membatasi rintihanku. Saya cuma dapat pasrah biarkan Dedi melumat bibirku sampai ia senang.

Tetapi waktu napasku nyaris habis, saya meronta sampai bibirku lepas dari pagutan Dedi, dan saya cepat usaha mengontrol napasku sepelan kemungkinan supaya dengusan napasku ini gak hingga sampai kedengar Cie Fifi maupun sang cebol.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK PART2

"Nungging di sono, Fifi", tiba-tiba kudengar nada sang cebol, yang tiada malu memerintah Cie Fifi secara langsung mengatakan nama Cie Fifi demikian saja.

Saya kembali mencermati mereka. Telunjuk sang cebol bergerak ke selembar kardus kusam dari sisi bangku tempat di mana dia menanti Cie Fifi barusan.

"Dasar kurang ajar. Kamu ingat ya! Ini hari udah ke sembilan!", kata Cie Fifi dengan 1/2 memarahi di sang cebol.

"Iya iya… tinggal 1 kali kembali. Udah cepat nungging", sang cebol menyepakati.

Walau raut muka Cie Fifi kelihatan kecewa, Cie Fifi ikuti perintah sang cebol. Cie Fifi berlutut, lalu menopangkan ke-2  tangannya di lantai. Lantas Cie Fifi merendahkan badannya dan menumpukan kepalanya pada ke-2  tangannya yang sekarang terlipat tetapi masih menyangga di lantai.

Tanpa berucap apa apalagi, sang cebol melepaskan celana panjang dan celana dalamnya yang cukup kusam. Lantas dia dekati Cie Fifi yang telah menungging itu serta membeberkan rok Cie Fifi ke atas. Tidak ada perlawanan betul-betul dari Cie Fifi di saat celana dalamnya dilorotkan sang cebol sampai ke lutut.

Sang cebol telah siap-siap buat nikmati badan Cie Fifi. Dia berdiri ada di belakang bokong Cie Fifi, ke-2  kakinya rada direntangkan sedikit, serta sesaat kemudian…

"Engghh…", Cie Fifi melenguh.

Kusaksikan badan sang cebol sudah memulai bergerak mundur-maju disertai desahan serta rintihan Cie Fifi. Tidak tahu sejak mulai kapan Cie Fifi jadi budak sex sang cebol ini, tetapi jika sudah kali ke sembilan seperti kata Cie Fifi barusan, saya tidak begitu terheran-heran menyaksikan sikap sang cebol yang berani serta sesenang hati seperti barusan.

Saya tidak pernah mengira Cie Fifi yang keseharian kelihatan demikian ramah serta enerjik, rupanya mengubur perkara yang gak berbeda jauh denganku. Saya terasa kasihan pada Cie Fifi biarpun dari penuturan mereka barusan, barangkali Cie Fifi tinggal 1 kali kembali memasrahkan badannya dijarah oleh sang cebol itu.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Tapi suatu remasan kurang ajar pada ke-2  payudaraku ini menyadarkanku kalaupun waktu ini nasibku tidak lebih bagus dari Cie Fifi.

"Elok, saya horny nih… Habis mereka usai kelak, saya  pengin sama kamu sayang…", bisik Dedi di telingaku, dan dia lagi meremas remas ke-2  payudaraku denzgan keras.

Saya mengulet kesakitan. Dan ujaran Dedi barusan membuatku tegang. Kelak Dedi bakal memaksakanku ngeseks dengannya. Saya terkenang teror Dedi pada tempat tambal ban itu, serta hal demikian membuatku was-was sebab tidak lama lagi saya akan mendapatkan problem kalaupun Dedi mengerti saya memanfaatkan celana dalam.

‘Duh… bagaimana ini? Cepat Eliza… berpikiir…', saya berteriak dalam hati.

Saya terlintas mengenai sejumlah argumen yang kupikirkan barusan. Sekarang tinggal bagaimana metodenya saya meminta biar Dedi pengin dengar alasanku serta tidak memaksakanku untuk ngeseks dengannya.

"Oooh…", kudengar Cie Fifi mengerang sampai saya kembali perhatikan Cie Fifi.

Nyatanya sang cebol tengah bergairah memaju mundurkan badannya ke selangkangan Cie Fifi. Badan Cie Fifi terbuncang guncang, membuatku sedikit ingin tahu apa penis sang cebol itu lumayan besar. Tetapi saya kembali menggeliang kesakitan sewaktu Dedi meremas ke-2  payudaraku dengan gaungs.

"Ded, udah… sakit… turunin saya donk", saya berbisik dengan geram di Dedi.

"Habis empuk sich", jawab Dedi kurang ajar sembari meremas bongkahan payudaraku 1 kali kembali, lalu dia menurunkanku dari pangkuannya.

Saya memandang Dedi dongkol, serta dia cuma tersenyum senyuman, kayaknya dia suka sesudah buat ke-2  payudaraku ini mainannya sejak mulai barusan.

Nada rintihan Cie Fifi ditambah lagi dengusan sang cebol, bikin kondisi di gudang ini jadi sedikit ribut, jadi saya berpikiran ini waktu yang cocok buat memberikan tujuan serta alasanku di Dedi tanpa ada takut kedengar oleh Cie Fifi maupun sang cebol.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK PART2

"Ded, saya barusan itu cuman pamit ke WC. Saya oralin kamu saat ini saja ya, seramnya kelak saya dimaki sama guru kalaupun saya kelamaan di sini.", saya berbisik lambat sekalian memandang Dedi dan menanggalkan celana panjangnya seperlunya.

Dedi diam, kayaknya dia lagi pikir.

"Ya udah, saat ini saja", jawab Dedi yang dengan berbisik.

Saya lega dengar jawaban Dedi, dan saya selekasnya berubahkan celana dalam Dedi buat cari penisnya. Saya terheran sementara memandang penis itu udah ereksi, serta waktu saya memegang tangkai penis itu, berasa demikian keras.

"Telah berdiri Cantik… lantaran kamu", bisik Dedi dengan berlagak mesra.

Saya sedikit risi  dengar rayuan porno Dedi. Namun saya gak ingin buang waktu, saya lekas mulai menarik penis Dedi, mengocak tangkai penis itu secara halus.

"Oooh… nikmatnya memekmu Fiii", saya dengar sang cebol mengeluh, dan sewaktu saya melirik mengarah mereka, saya lihat sang cebol tengah menarik penisnya.

Nyatanya sang cebol cepat juga keluar. Bagaimana dengan panjang penisnya? Apa lebih pendek dari biasanya punya banyak pejantan yang sudah mencabuliku?

Sekarang Cie Fifi terbujur rebah di atas kardus itu. Seingatku, sejak mulai barusan Cie Fifi cuman mendesah atau mendesah saja, tetapi tidak sampai melenguh layaknya seperti wanita yang lagi alami orgasme. Apa lantaran penis sang cebol itu terlampau pendek? Atau mungkinkah penis sang cebol itu pun seperti penis punya wali kelasku, yang benyek dan cepat keluar itu?

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama