Cerita Seks Kenikmatan Perawan Cewek Sekantor

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Cewek Sekantor

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Cewek Sekantor, Hasrat-Bispak01 Pаdа bulаn реrtаmа kеrjа seusai liburan lebaran аdа tеmаnku уаng bаru dimutаѕi di kаntоr, mulаnуа biаѕа-biаѕа ѕаjа, Nаmаnуа Aina, аdаlаh wаnitа kеturunаn tiоnghоа, mаtа ѕiрit, tinggi kurаng lеbih 165 сm, bеrаt 52kg, bibir ѕеnѕuаl, rаmаh, murаh ѕеnуum, ѕеnаng mеmаkаi rоk mini dаn ѕераtu hаk tinggi, kulit bеrѕih, rаmbut ѕеbаhu. Saya biаѕа реrgi mаkаn ѕiаng bеrѕаmа mаnаjеrnуа уаng jugа rеkаn ѕеkеrjаku.

Kеtikа mаkаn ѕiаng bеrѕаmа dеngаn kеndаrааnku mеnuju ѕаlаh ѕаtu rumаh mаkаn di dаеrаh Thаminr. Sааt mеmilih mеjа, аku lаngѕung mеnuju mеjа tарi аku аgаk tеrburu-buru аtаu ѕi Aina уаng tеrburu-buru ѕеhinggа tеrjаdi tаbrаkаn tаnра ѕеngаjа аntаrа аku dаn diа. Hidungnуа уаng tidаk bеgitu mаnсung mеnеmреl раdа hidungku. Badannуа tinggi bilа dibаnding wаnitа biаѕа kirа-kirа 173сm рluѕ ѕераtu, ѕоаlnуа badanku jugа ѕеkitаr itu, ѕесаrа rеflеk аku mеmеluknуа kаrеnа tаkut tеrjаtuh. Dаlаm dеkараnku tеrаѕа hаrum раrfum mаhаl уаng mеmbuаt dаrаhku bеrdеѕir mеngаlirkаn hаwа nаfѕu hinggа kе ubun-ubun.

Sеtеlаh mаkаn ѕiаng kаmiрun kеmbаli kе kаntоr dеngаn tidаk mеmbаwа hubungаn ѕеriuѕ ѕеtеlаh kесеlаkааn tаdi. Kirа-kirа ѕеtеngаh jаm аkаn bеrаkhir jаm kаntоr аku kontak diа lеwаt tеlероn untuk mеngаjаk nоntоn dаn kеbеtulаn filmnуа bаguѕ ѕеkаli. Eh, tеrnуаtа diа ѕеtuju kаlаu nоntоnnуа hаnуа bеrduа ѕаjа, Saya turut di acara reality show di satu diantaranya tv swasta, Presenternya, Ines, benar-benar seksi. saya napsu sekali menyaksikannya, Sepanjang show, body-nya yang bahenol terbungkus dengan tank kampiun ketat dan jeans yang ketat.

Toketnya yang besar kelihatan sangatlah mencolok. Bokongnya yang besar  terlihat benar-benar menantang.Karena tank topnya sepinggang, puser serta pinggangnya kerap tampak karena ia begitu aktif bergerak.

Acara itu ialah acara cari pasangan. Di satu peluang, saya berbicara pada Ines : "Saya sich milih Ines saja dech bisa tidak. Dari mula kita berjumpa, saya udah tertarik pada kamu Nes".

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Cewek Sekantor

"Kan Ines host nya, tidak termaksud dalam prempuan yang cari pasangannya. Mas bisa milih Ines, Sintia atau lainnya" "Gak ah, saya milih Ines saja yach". "Kalau begitu kita omongin di luar acara saja ya mas, macem2 saja sang mas teh", ucapnya sekalian tersenyum. Waktu sampai waktunya harus tentukan saya tidak memutuskan siapa saja

Ines cuman tersenyum di saat saya mengatakan alasanku tidak memutuskan, "Kan saya inginnya milih Ines namun tidak dapat". Usai acara yang diadakan disalah satu resor di luar kota, saya nungguin Ines. Lama pula saya nunggunya, pada akhirnya ia keluar pula dari resor, masih pakai busana seksinya. "Ines pulang ama siapa?", tanyaku.

"Sendiri mas, mas mo nganterin Ines pulang", ia meminta to the poin. "Bole sekali, namun pulangnya ke tempatku ya". "Mo ngapain pada tempat mas". "Saya mo bercakap ama Ines, belum suka ngobrolnya sich".

Belum bahagia ngobrolnya atau mo ngepuasin yang lain mas?", tuturnya nantangin. "Kalau saya memohon dipuasin yang lain, Ines mo muasin saya nggak", langsung kujawab, to the poin juga.  "Dapat ditata", kata Ines sekalian masuk ke mobilku. Diperjalanan pulang, kami bercakap ngalor ngidul, Ines benar-benar open.

Ia crita perjalanan sexnya dengan sejumlah lelaki, khususnya sama yang bukan abg. Ia katakan telah 1 bulan inilah nggak kencan ama lelaki. "Wah, kalau begitu kamu dah napsu sekali donk Nes. Saya kan tidak termaksud abg, jadi bisa donk turut dalam perjalanan Ines".

"Dapat dirapikan kok mas". Waktu perjalanan, saya mengelus pahanya, di luar jeans ketatnya tentu. "Ih, sang mas, dah napsu sama Ines ya". "Kalau napsu sich dari barusan Nes". "Bila dah napsu berarti dah ngaceng ya mas", ujarnya sekalian mengelus selangkanganku. "Ih, kayanya besar ya mas, keras kembali", ia mulai meremas selangkanganku. "Ines mo simak lebih dulu, membuka saja ritsluitingnya".

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Ia selekasnya turunkan ritsluiting celanaku dan tangannya masuk ke cd ku mengambil kontolku. "Ih besar sekali mas, panjang kembali. Ines belum sempat ngedapetin yang sebesar dan selama ini", tukasnya sembari keluarkan kontolku. Selekasnya dikocak2nya batangnya. Lantas Ines menunduk serta mengemut kepala kontolku. "Nes, diisep ampe saya ngecret donk".

"Tempatnya sempit mas, Ines kocok saja yach. Nonok Ines jadi basah mas, dah ingin bungkusukan kontol besar mas", ia mulai mengocak kontolu keatas dan kebawah. Saya jadi melenguh kesenangan. "Masihlah jauh mas, tempatnya". "Gak kok Nes, tidak lama lagi ampe", kataku sembari percepat pergerakannya kendaraanku.

Selang beberapa saat, sampai juga kami di rumah punya kantorku. Saya belum ngecret serta Ines menyelesaikan sepongannya. "Mas, besar sekali tempat tinggalnya kaya kontol mas saja besar, punyai mas ya". "Bukan Nes, punyai kantor.

Ini mes kantor, buat tamu yang penting nginep. Saat ini kembali kosong, karenanya kita gunakan saja yach". Kami ke arah sisi belakang rumah, ada kolam renang disitu. Tempatnya teduh sebab banyak pohon-pohonan dan tertutup tembok tinggi maka dari itu tidak mungkin ada yang dapat ngintip Wajib4D.

Saya duduk didipan ditepi kolam renang, Ines duduk disebelahku. Saya memegangnya. Kucium pipinya sembari jariku membelai-belai sisi belakang telinganya. Matanya terpejam seakan nikmati usapan tanganku. Kupandangi mukanya yang manis, hidungnya yang mancung lalu bibirnya. Tidak kuat terlalu lama menanti pada akhirnya saya mencium bibirnya. Kulumat mesra lalu kujulurkan lidahku.

Mulutnya terbuka perlahan-lahan terima lidahku. Lama saya permainkan lidahku di mulutnya. Lidahnya demikian agresif menyikapi permainan lidahku, sampai napas kami berdua jadi tidak teratur.

Sekejap kecupan kami berhenti buat menarik napas, lalu kami mulai berpagutan kembali dan kembali. Kubelai pangkal lengannya yang terbuka. Kubuka telapak tanganku maka jempolku dapat memperoleh permukaan dadanya sembari membelai pangkal lengannya. Bibirku saat ini turun sapu lehernya bersamaan telapak tanganku meraih toketnya.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Ines menggeliang seperti cacing kepanasan terserang terik mentari. Suara rintihan berulang-ulang keluar mulutnya di waktu lidahku menjulur nikmati lehernya yang level. "Maas…." Ines menggenggam tanganku yang meremas toketnya dengan penuh napsu.

Tidak untuk menghambat, sebab ia biarkan tanganku mengelus dan meremas toketnya yang montok. "Nes, saya mau lihat toketmu", ujarku sekalian menyeka sisi pucuk toketnya yang mencolok.

Ia menatapku. Ines selanjutnya buka tank hebat ketatnya di depanku. Saya takjub memandang toketnya yang tertutup oleh BH memiliki warna hitam. Toketnya demikian membusung, menentang, dan turun-naik sejalan dengan desah napasnya yang mengincar. Sembari tiduran Ines buka pengait BH-nya di punggungnya.

Punggungnya meliuk cantik. Saya membatasi tangan Ines saat ia berusaha untuk turunkan tali BH-nya di atas bahunya. Malahan dengan situasi BH-nya yang kendur sebab tiada pengait begitu membikin toketnya bertambah melawan. "Toketmu bagus, Nes", saya coba mengungkap keelokan pada badannya. Perlahan-lahan saya menarik turun cup BH-nya.

Mata Ines terpejam. Perhatianku terpusat ke pentilnya yang mempunyai warna kecoklat-coklatan. Lingkarannya tidak demikian besar sedang ujungnya demikian lancip dan kaku. Kuusap pentilnya lalu kupilin dengan jariku. Ines mendesah. Mulutku turun pengin merasakan toketnya. "Egkhh.." rintih Ines saat mulutku melumat pentilnya.

Kupermainkan dengan lidah serta gigiku. Sesekali kugigit pentilnya lalu kuisap kuat-kuat maka membikin Ines menarik rambutku. Suka nikmati toket yang sisi kiri, saya mencium toket Ines yang satunya yang belum kunikmati. Rintihan-rintihan dan desahan keasyikan keluar mulut Ines. Sembari menciumi toket Ines, tanganku turun membelai perutnya yang datar, stop sebentar di pusarnya lalu perlahan-lahan turun memutari lembah di bawah perut Ines.

Kubelai pahanya samping dalam terlebih dulu saat sebelum saya memutus untuk meraba nonok nya yang tertutup oleh celana jeans ketat yang dipakai Ines. Saya secara mendadak hentikan aktivitasku lalu berdiri dari sisi dipan.

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Cewek Sekantor

Ines terheran sebentar menyaksikanku, lalu matanya terpejam kembali sewaktu saya buka kancing jeans warna hitamnya. Saya tetap berdiri sembari menyaksikan badan Ines yang tergelintang di dipan.

Menentang Kulitnya yang tidak putih membikin mataku gak jenuh melihat. Perutnya demikian datar. Celana jeans ketat yang digunakannya kelihatan terlampau kendur di pinggangnya tetapi pada sisi pinggulnya demikian cocok untuk memperlihatkan lekukan bokongnya yang prima. Suka menyaksikan badan Ines, saya lalu membaringkan badanku di sebelahnya.

Kurapikan untaian rambut yang tutupi sejumlah bagian dari permukaan muka dan leher Ines. Kubelai kembali toketnya. Kucium bibirnya sekalian kumasukkan air liurku ke mulutnya. Ines menelannya.

Tanganku turun ke sisi perut lalu menerobos masuk lewat pinggang celana jeans Ines yang benar-benar rada kendur. Jariku bergerak tangkas menyeka serta membelai selangkangan Ines yang tertutup CDnya. jemari tengah tanganku membelai permukaan CDnya cocok di atas nonok nya, basah.

Saya selalu permainkan jemari tengahku untuk mengelitik sisi yang amat personal badan Ines. Pinggul Ines perlahan-lahan menuju ke kiri, ke kanan dan kadang-kadang bergoyang untuk menetralkan kemelut yang dirasakannya. Saya memerintah Ines untuk buka celana jeans yang digunakannya. Ines turunkan reitsliting celana jeansnya. CD hitam yang dikenainya demikian mini maka jembut keriting yang tumbuh di kitaran nonok nya sebagian keluar tepi CDnya.

Saya menolong menarik turun celana jeans Ines. Pinggulnya cukup Inesikkan di saat saya rada kesukaran menarik celana jeans Ines. Aku juga melepaskan pakeanku. Status kami sekarang sama tinggal kenakan CD. Badannya makin seksi saja.

Pahanya demikian mulus. Seharusnya kuakui badannya demikian menarik serta menarik, banyak seks appeal. Kami berangkulan. Ia sentuh kontolku di luar CD ku. Ines menurunkan CD ku. Langsung kontolku yang panjangnya kurang lebih 18 cm dan lumayan gendut dibelai dan digenggamnya.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Belaiannya demikian baik mengisyaratkan Ines pun demikian ahli dalam masalah yang ini. "Tangan kamu cerdas pula ya, Nes,"´ ujarku sekalian melihat tangannya yang mengocak kontolku. "Ya, harus donk!" jawabannya sembari cekikikan. Jari-jariku masuk dari samping CD langsung sentuh bukit nonok Ines yang telah basah. Telunjukku membelai-belai itilnya maka Ines kenikmatan. "Diisep kembali Nes. Kan saat ini lebih bebas" kataku. Ines ketawa sembari mencubit kontolku.

Saya meringis. ""Tidak muat di mulut Ines, barusan dimobil kan sekedar kepalanya yang masuk. Itu pula telah ampir tidak muat. besar sekali sich kontolnya" tuntas berucap begitu Ines langsung ketawa kecil. "Jika yang di bawah, bagaimana, muat tidak?" tanyaku kembali sembari menusukkan jemari tengahku ke nonok nya.

Ines mendesah sembari menggenggam tanganku. Jariku udah terbenam ke lubang nonok nya. Saya merasai nonok nya berdenyut menjepit jariku. Ugh, nyata sangat nikmat jika kontolku yang diurut, pikirku. Lekas CD nya kulepaskan.

Perlahan-lahan tanganku tangkap toketnya dan meremasnya kuat. Ines meringis. Disekanya halus kontolku yang telah keras sekali. Tangannya demikian inovatif mengocak kontolku hingga saya berasa kesenangan. Saya tak tinggal diam, tanganku membelai-belai toketnya yang montok.

Kupermainkan pentilnya dengan jariku, sementara tanganku yang satunya mulai meraba jembut lebat di seputar nonok Ines. kuraba permukaan nonok Ines. Jemari tengahku permainkan itilnya yang telah mengeras.

kontolku sekarang siap tempur dalam pegangan tangan Ines, sementara nonok Ines sudah mulai keluarkan cairan kental yang kurasakan dari jari tanganku yang mengobok-obok nonok nya. Kupeluk badan Ines maka dari itu kontolku sentuh pusarnya.

Tanganku membelai punggung lalu turun meraba bokongnya yang montok. Ines membalasnya dekapanku dengan melingkarkan tangannya di bahuku. Ke-2  telapak tanganku raih bokong Ines, kuremas dengan sedikit rada kasar lalu saya naiki badannya.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama