CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK PART3

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK PART3

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK PART3, Hasrat-Bispak01"Telah, kembali ke kantin dahulu Fi", kata sang cebol sekalian mengelap penisnya yang tentu belepotan sperma berbaur cairan cinta Cie Fifi itu dengan memakai celana dalam Cie Fifi.

Cie Fifi gak bereaksi, dia cuman diam dan pejamkan matanya. Sang cebol memakai celana dalam dan celana panjangnya, lalu dia keluar gudang ini.

Selang beberapa saat, Cie Fifi pula bangun berdiri, lalu dia keluarkan kantung plastik kecil dari kantong rok pakaiannya. Cie Fifi mengambil celana dalamnya yang basah belepotan sperma sang cebol barusan, lalu masukkan celana dalam itu ke kantung plastik kecil itu.

Kayaknya Cie Fifi memang menyediakan kantung plastik itu untuk simpan celana dalamnya yang dia mengetahui bakal dikotori sang cebol seperti sebelumnya awal mulanya.

"Dasar. Udah orangya cebol, gak sadar kali kalaupun burungnya itucebol pun", gerutu Cie Fifi yang lalu tinggalkan gudang ini.

Kata-kata Cie Fifi barusan membuatku termenung. Cuman pendek, problem yang diomelkan Cie Fifi. Apa penis itu lumayan keras?

Ya ampun… kenapa pun saya harus ingin tahu dengan penis sang cebol???

"Emmkh…", saya mengerang ketahan waktu tiba-tiba kurasakan kepalaku diambil di depan sampai penis Dedi bersarang dalam lubang kerongkonganku.

"Elok, mari ujarnya pengen nyepong. Kapan keluarnya bila dari barusan cuman kamu emut saja?", bertanya Dedi yang saat ini dengan kejam terus menghimpit nekan kepalaku sampai mukaku tenggelam di muka selangkangannya, dan penis Dedi itu kian menganiaya lubang kerongkonganku.

"Mmmhh…", saya cepat cepat mengulum dan mainkan lidahku pada penis Dedi, agar dia tidak melanjutkan siksaannya padaku.

"Nah… getho cantik… marilah terusin… sssh… ooh…", kata Dedi yang saat ini mendesah dan mengaduh kesenangan nikmati service oralku.

Ke-2  tangan Dedi membelai rambutku secara lembut saat lagi saya terus usaha membuat penis Dedi berejakulasi. Terkadang saya memandang nakal di Dedi, biar dia kian terangsang sampai pekerjaanku akan tuntas lebih semakin cepat.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK PART3

"Mmmhh…?", saya gak dapat bercakap, cuma dapat mengguman gak terang saat kurasakan sepasang tangan meremas ke-2  bongkahan bokongku.

Ke-2  tangan Dedi masih membelai rambutku. Barusan itu telah tidak ada siapa siapa kembali di saat saya melanjutkan service oralku. Lantas ke-2  tangan yang meremasi bokongku itu punya siapa?

"Halo Eliza… kembali asyik nih? Saya ikut-ikutan ya", kudengar nada yang cukup kukenal dari belakangku.

Hatiku seperti kesiram air es. Semenjak kapan Pandu udah ada di sini? Kenapa barusan saya tidak menyaksikannya?

"Mamamm…", saya mau larang Pandu, tetapi sekarang ini mulutku tersumpal penis Dedi sampai saya tidak dapat berbicara secara terang.

Telat, Pandu telah mengungkap rok seragam sekolahku, dan saya udah pasrah menanti hukuman yang hendak diberi Dedi kalaupun dia melihatku pakai celana dalam ini.

"Eh Pan Pan… tidak bisa… gua dahulu donk! Elo ini dahulu", sergah Dedi lalu menarik terlepas penisnya dari mulutku.

"Iya iya…", gerutu Pandu lalu berganti status dengan Dedi.

Saya diam dengan jantung yang berdetak kian cepat. Dua pelajar bobrok ini bakal lekas melumatku di gudang ini, namun yang amat kutakutkan merupakan Dedi. Kehadiran Pandu ini menghancurkan semua rencanaku. Semestinya barusan itu saya lolos dari gudang ini tak perlu ngeseks dengan Dedi, tapi…

Tidaklah ada waktu buatku untuk berpikiran atau berleha leha. Tau-tau badanku telah diambil berdiri oleh mereka berdua, lalu ke-2  kakiku yang direntangkan cukuplah lebar. Lantas dengan peringkat ke-2 kakiku yang selalu begitu, tubuhku direbahkan di depan. Pandu telah mengacung penisnya yang rupanya juga ereksi itu di muka mukaku, meminta service oralku.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Dengan geram saya mengulum penis Pandu, serta saya keluarkan seluruh tehnik oralku supaya Pandu cepat gapai pucuk serta selanjutnya dia tidak turut nikmati lubang vaginaku sehabis Dedi tuntas nikmati badanku. Sedangkan kurasakan celana dalamku didesak pencet oleh jemari tangan Dedi, benar pada sisi bibir vaginaku. Dedi telah mengetahui. Saya pejamkan mata dan pasrah terima nasibku.

"Lho cantik… siapakah yang suruh kamu gunakan? Ooo… sebab itu kamu barusan nawarin ngemut kontolku, karena kamu masih ingat kan apa yang dahulu saya ngomong kan?", bertanya Dedi dengan 1/2 menyentak.

Saya tidak berani menjawab, gak berani menengok. Mau rasanya saya menangis, namun saya tidak pengin kelak rekan temanku khususnya Jenny jadi ajukan pertanyaan bertanya bila kelak mataku dilihat sembab.

Saya cuma dapat pasrah dan selalu mengoral penis Pandu, sembari menanti hukuman yang hendak dikasihkan Dedi padaku.

"Mmmkh…", saya mengerang terhambat saat kurasakan jemari tangan Dedi menerobos masuk ke lubang vaginaku yang tertutup celana dalam ini.

Jemari tangan itu bergerak gerak dalam sana, menyebabkan kesan yang aneh waktu saya mengerti celana dalamku mengorek ngorek dinding lubang vaginaku. Saya mengerang dan selalu mengesah terbendung, namun saya tidak lupa bila saya mesti memaksakan penis Pandu yang ada dalam mulutku ini lekas berejakulasi.

"Mmmh… aaahh…", saya tidak kuat kembali, saya mengesah dan meronta kesakitan sewaktu saya rasakan pedih pada vaginaku, sampai penis Pandu lepas dari kulumanku.

"Nikmat kan Elok?", sentil Dedi di saat saya melihat ke belakang untuk lihat apa yang telah dilakukan Dedi.

Saya lihat sisi bawah celana dalamku tarik ke atas. Ternyata itu membikin sisi depan celana dalamku ini terlipat, dan menggesek masuk ke bibir vaginaku. Saya memandang Dedi dengan memelas, meminta belas kasihannya buat hentikan semuanya ini.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Tetapi Dedi nyata-nyata pengin menghukumku. Celana dalamku ini tarik ke atas serta kebawah sampai kesan yang menimpa bibir vaginaku ini semakin jadi siap.  Di antara pedih dan nikmat.

"Aduuh… sakit Deed…", saya mulai merengek-rengek, tetapi Dedi cuma ketawa tawa.

"Telah, tidak boleh ngoceh selalu! Teruskan!", tau-tau Pandu memutar kepalaku sampai mukaku kembali menghadap penisnya, dan Pandu lekas memberikan penisnya itu ke mulutku.

"Mmmph…", saya mendesah terbendung, namun sekarang ini saya gak punyai alternatif lainnya, saya harus menambahkan service oralku buat penis Pandu.

Di belakangku, Dedi ternyata tidak sabar buat nikmati badanku. Saya rasakan sisi bawah celana dalamku disingkap, serta sebuah benda topangl, hangat serta lumayan besar, yang tentu kepala penis Dedi itu, sekarang melekat dan menekan bibir vaginaku.

Badanku mengartikulasikanng sekejap waktu penis Dedi memotong lubang vaginaku serta lagi melesak masuk. Saya pejamkan mata mencegah sakit, dan seterusnya saya lagi usaha meneruskan service oralku buat penis Pandu pada saat Dedi mulai memompa lubang vaginaku.

Sekali ini Dedi berlakukanku dengan sedikit kasar. Dia menggenggam pinggulku, menarik badanku ke arahnya tiap-tiap dia menyikatkan penisnya, sampai penisnya berasa menohok demikian dalam lubang vaginaku. Sekian kali saya melenguh ketahan, serta saya mulai tidak dapat fokus untuk mengoral penis Pandu.

Mengakibatkan saya harus tambah menanggung derita saat Pandu menggenggam sisi belakang kepalaku sampai parasku melekat di muka selangkangannya. Saya harus bertarung mencegah mual gara-gara berbau apek yang mengenai hidungku, pun saya harus meredam merasa sakit bergabung nikmat pada lubang vaginaku yang dipompa habis habisan oleh Dedi.

Saat ini saya cuma mengharapkan pengidapanku ini selekasnya selesai. Saya pula mengharapkan pakaian seragam sekolahku ini tak lecek serta basah oleh keringatku sesudah saya tuntas dicabuli oleh dua begundal ini. Seusai saya menyatukan segala tenagaku, saya melingkarkan ke-2  tanganku ke belakang bokong Pandu, lalu saya mengisap dan menghirup penis Pandu kuat kuat.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK PART3

"Oooh…", Pandu mulai melolong serta kurasakan dia mau melepas penisnya dari gempuranku, barangkali dia sudah tidak bisa mencegah kepuasan service oralku.

Namun saya gak pengin melepasnya, saya mesti membuat cepat berejakulasi. Dengan ke-2  tanganku yang kugunakan buat membatasi badan Pandu, penis itu kujilat memutar, lalu kepala penis itu kucucup kuat kuat dan sekejap setelah itu penis itu kembali kucelupkan dalam kuluman mulutku. Semuanya kulakukan di tengah-tengah gencarnya sikatan penis Dedi pada lubang vaginaku.

"Aahh… enaknya seponganmu Elizaa…", erang Pandu kesenangan waktu kurasakan cairan sperma Pandu menyemprotkan, penuhi rongga mulutku.

Selanjutnya bajingan tengik ini keluar juga.  Saya menelan semuanya cairan di mulutku ini, namun saya gak pengin Pandu bisa lolos demikian saja. Dia udah menghancurkan rencanaku baru saja semestinya telah sukses. Saya sangat geram kepadanya.

Saya terkenang bagaimana saya bersama Jenny, Sherly serta Cie Stefanny tempo hari sukses taklukkan tiga pejantan di rumahku, serta kupikir saya kemungkinan dapat menggunakan teknik yang serupa buat mengeluarkan kejengkelanku pada Pandu. Saya lagi mengisap penis di mulutku ini meskipun penis itu telah melunak benyek.

"Ooh… sudaah… ampuun…", Pandu melolong lolong tidak kuat terima gempuranku, tapi saya tetap belum tuntas dengannya.

Saya terus menghirup dan menarik penis Pandu, hingga kemudian dia menguik nguik seperti disembelih saja. Selanjutnya saya menyudahi kulumanku pada penis Pandu, dan waktu saya membebaskan tanganku, Pandu langsung jatuh lemas, sama sepertiseperti nasib banyak pejantan di rumahku yang tergelintang seusai saya dan beberapa doiku balik meniduri mereka.

"Oooh… kamu sungguh-sungguh pelacur, Cantik… ooooh…", Dedi meracau dan menohokkan penisnya dalam dalam lubang vaginaku.

Dadaku ibaratnya bakal meletus di saat saya dengar penghinaan Dedi barusan. Sehabis Dedi tuntas siramkan spermanya dalam lubang vaginaku, saya selekasnya berdiri, kembali tubuh, serta sekali ini saya menampar Dedi.

‘plaak… plaak…', 2x saya menampar pipi Dedi, keras sekali.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Dedi kagum menatapku seperti gak meyakini dengan yang barusan terjadi.

"Brengsek, kamu tetap bisa bisanya mengejek saya", desisku dengan nada gemetaran sangking geramnya.

Kondisi di gudang jadi sepi. Deru detak jantungku dapat kudengar secara terang. Saya menggigit bibir mencegah tangis. Saya benar-benar sakit hati waktu Dedi menyebutku pelacur.

Tiada pedulikan mereka kembali, saya selekasnya keluar gudang ini. Namun saya sadar jika saya mesti mengatur diriku dalam toilet, sekalian minimal saya mesti bersihkan tersisa sperma Dedi yang menetes dari bibir vaginaku.

Dalam toilet, saya lekas membawa rok seragam sekolahku, serta saya ambil tissue yang siap buat mengelap lelehan sperma di kitaran pangkal pahaku. Beberapa tissue kuambil dan kuselipkan pada bagian dalam celana dalamku yang sedikit basah, supaya bisa membantu rasa tidak nyaman pada selangkanganku.

Dan sekali ini saya telah tidak kuat kembali, saya menangis tersedu-sedu. Kenapa saya harus terima ejekan sebagai berikut? Dengan berurai air mata, saya mengatur rambutku di muka cermin, lalu saya menyusuti air mataku dengan tissue. Untung make-up tipis pada mukaku tidaklah sampai hancur gara-gara air mataku.

‘kriiing…', bel tandanya jam pelajaran berubah telah keluarkan bunyi.

Saya cepat keluar toilet dan saya sedikit lari menuju kelasku. Diperjalanan saya memandang pak Totok yang baru keluar kelasku, serta aku terus menjumpainya.

"Selamat siang pak. Maaf saya barusan tau-tau sakit pada perut, jadi gak dapat turut pelajaran pak Totok", saya menegur pak Totok sekalian mengemukakan argumen kenapa saya barusan tidak dapat ada dalam kelas.

"Selamat siang Eliza. Ya, tidak apa apa. Kelak kamu dapat pinjam catatan temanmu, tak ada quiz maupun ulangan tiba-tiba ini hari. Eh… Eliza? Kamu habis menangis? Ya ampun… barusan perutmu jelas sakit sekali ya? Saat ini kamu masih sakit? Jika masih sakit kamu dapat istirahat di ruangan UKS", kata pak Totok.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK PART3

‘Uh… UKS? Tidak deh… saya tidak mau tertiban malapetaka untuk ke-2  kalinya di sekolah hari ini', pikirku dalam hati.

"Gak perlu pak, Eliza telah lebih enak. Terima kasih pak, saya kembali pada kelas dahulu", jawabku sekaligus pamit pada pak Totok.

"Baik, silahkan Eliza. Selamat siang", kata pak Totok.

"Selamat siang pak", kataku dengan lega, dan saya lekas balik ketujuan ke kelas buat mengikut jam pelajaran paling akhir.

IV. Suatu Janji Yang Memuaskan

"Sayang… kamu mengapa kok lama sekali di WC? Saya telah nyaris susul kamu lho…", bertanya Jenny di saat saya telah duduk di sampingnya.

"Tadi… saya habis sakit di perut Jen", jawabku lambat.

"Eh…? Mengapa kamu sayang? Kamu habis nangis ya?", bertanya Jenny kembali dengan was-was.

"Iya, barusan perutku tau-tau sakit sekali, saya tidak kuat metahan sakitnya, jadi saya hingga nangis. Tetapi saya sudah lebih enak kok saat ini Jen", saya bohong biar Jenny stop mencemaskanku

"Saat ini perutmu sudah tidak sakit?", bertanya Jenny kembali dengan kasihan.

Saya geleng-geleng kurang kuat sekalian usaha tersenyum pada Jenny.

Sesungguhnya saya terasa sedikit gak nikmat lantaran saya mesti tidak jujur di Jenny yang demikian melihat serta mencintaiku. Perasaan bersalah ini sedikit mengacauku, meskipun saya tahu ini merupakan yang terbaik, dibanding ada yang dengarkan penuturan kami saat saya mengatakan apa yang sesungguhnya berlangsung padaku saat saya berada di toilet, atau bisa lebih benarnya di gudang barusan.

Tetapi selang berapa saat Jenny udah kembali repot merayu dan mengejekku bab Andy. Manalagi waktu jam paling akhir ini hari guru yang mestinya mendidik di kelas kami tidak masuk, maka dari itu kami bebas belajar sendiri. Jenny semakin semangat merayuku, dan saya telah kehilangan akal buat membalasnya ledekan Jenny, sampai saya cuma dapat tersenyum malu.

Serta saat saya tidak tahu harus lakukan perbuatan apa, tiba-tiba saya melamunkan Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Apa ya yang lebih kurang lagi dikerjakan Andy? Apa yang kurang lebih ada pada pemikiran Andy waktu ini? Apa dia memikirku? Tiba-tiba saya udah terasa kangen di Andy.

"Duh… bidadari yang berikut kembali suka deh… sampai sampai saya gak dirasa kembali", keluh Jenny.

"Siapa sich…", saya kembali lagi coba menghindar.

"Getho ya? Kalaupun gitu… kelak saya bilangin ke Andy ah…", kata Jenny sembari menyaksikan ke atas.

"Jeen… apaan sich… memang kamu pengen ngomong apa ke Andy?", saya merengek-rengek.

"Mmm… saya ingin katakan apa ya… saya pengin omong, bila Eliza tidak sukai dengan dia", Jenny menjawab dengan model cuek bebek sembari mulai membungkusi buku bukunya ke tas sekolahnya, sebab bel pulang sekolah memanglah baru-baru ini keluarkan bunyi.

"Jeen… tidak boleh getho dong… aku…", saya mulai cemas jika kalau Jenny bersungguh-sungguh lewat kata tuturnya, dan saya dan terus merengek-rengek.

"Kalaupun getho kamu tidak boleh menghindari lagi sayang, ngaku saja dech!", Jenny kembali menarikku.

"Aku…", saya tidak dapat berucap apa apalagi dan parasku rasanya panas sekali.

Jenny menatapku dengan senyuman jahil. Saya cuman dapat tersenyum malu sembari merapikan seluruhnya buku dan alat tulisku ke tas sekolahku. Sesudah doa pulang, saya serta Jenny siap-siap keluar kelas waktu Sherly tau-tau tampak di muka pintu kelasku.

"Duh…", saya berniat menyambat saat saya lihat Sherly tersenyum senyuman.

"Mengapa sayang?", bertanya Sherly yang dekatiku.

"Kalian ini ingin sampai kapan sich baru suka nggodain saya?", tanyaku dengan memelas.

"Hingga kamu jadian sama Andy, serta nraktir kita kita", kata Jenny serta Sherly nyaris berbareng serta mereka ketawa puas.

"Ssstt!! Apaan sich? Jika lainnya dengar bagaimana coba!", saya marah-marah dengan kuatir.

"Karena itu tidak boleh ngelamun saja sayang… review donk di sini sudah tinggal kita bertiga saja", kata Jenny sembari merengkuhku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA CANTIK PART3

Saya menyaksikan ke seputarku, nyatanya betul-betul kelasku ini telah kosong kecuali kami bertiga. Namun tetap juga saya cemas kalaupun ada yang dengar kalimat mereka barusan mengenai saya jadian sama Andy. Saya tidak ingin Andy dengar issu yang tak tidak, saya gak mau hubunganku dengan Andy yang baru saja mulai bersemi ini jadi hancur.

"Yok, kita temani kamu hingga sampai ke mobilmu ya", kata Sherly lalu merengkuh tanganku.

"Tetapi, saya pengen mencari minuman dahulu, saya haus nih. Kalian lebih dulu saja dech", saya coba memberinya argumen buat pisah pada mereka, agar saya tidak terus-terusan menjadi bahan ledekkan mereka.

"Ya gak apa apa, ketepatan saya pula haus. Saya temani kamu ke kantin dech sayang", kata Jenny.

"Saya pula haus kok. Ya sudah kita ke kantin dahulu saja", kata Sherly yang saat ini telah tarik tanganku.

Saya sudah tidak mempunyai argumen kembali, jadi saya menurut saja didampingi mereka berdua ke kantin. Sudah pasti ledekan mereka padaku kembali bersambung, serta saya cuma dapat tersenyum malu.

Hingga sampai di kantin, hatiku jadi risi waktu saya lihat sang cebol. Saya terlintas tingkah laku kejinya di gudang barusan kepada Cie Fifi.

Tetapi saya usaha berlaku biasa. Manalagi Cie Fifi telah menegur kami serta bertanya apa yang kami pesan. Seusai kami bertiga usai minum, kami lekas bayar pesanan kami serta minta pamit pada Cie Fifi.

BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama